Soroti Kegaduhan di PT Pelni, Fadli Zon: Komisaris Mesti Direkrut dari Kalangan Profesional, Bukan Buzzer!

12 April 2021, 12:34 WIB
Fadli Zon. //Antara/Bagus Ahmad Rizaldi

PR DEPOK – Politisi Partai Gerindra, Fadli Zon turut menyoroti kegaduhan terkait isu radikalisme di PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni).

Diketahui, PT Pelni baru-baru ini mencopot pejabatnya lantaran pamflet kepanitiaan acara pengajian Ramadan yang dianggap terdapat unsur radikalisme.

Fadli Zon menilai tindakan Komisaris Independen PT Pelni, Dede Budhyarto dalam memecat pejabatnya hanya karena pamflet, tergolong sebagai bentuk fobia terhadap Islam.

Baca Juga: Tidak Lolos SPAN-PTKIN? Segera Daftar UMPTKIN 2021 dengan Cara Berikut

Pendapat tersebut disampaikan Fadli Zon melalui akun Twitter pribadinya @fadlizon pada Minggu, 11 April 2021.

Tindakan Komisaris Independen PT Pelni (Persero) Dede Kristia Budiyanto, yg mencopot pejabat di perusahaannya hanya gara-gara pamflet kajian keislaman di bulan Ramadan, bisa digolongkan sebagai bentuk tindakan Islamophobia,” tegas Fadli Zon.

Sebab, kata dia, tindakan pemecatan itu disertai dengan tuduhan serius soal radikalisme, yang seharusnya memiliki dasar dan konsekuensi yang juga serius.

Sayangnya, kita tak melihat dasar dan konsekuensi serius tersebut. Siapa sebenarnya yang dituduh radikal? Apakah panitianya? Atau daftar narasumbernya?” tuturnya.

Baca Juga: Rela Kehilangan Jabatan Demi Berantas Radikalisme, Dede Budhyarto: Saya Tidak Terpengaruh Kecaman Sedikit Pun

Fadli Zon juga memandang penyematan stigma radikal tanpa dasar yang jelas adalah wujud nyata sikap Islamophobia.

Dia pun sangat menyayangkan Islamophobia bisa terjadi di perusahaan negara yang seharusnya jauh dari intrik dan sentimen politik.

Menurut Fadli Zon, kejadian tersebut menunjukkan bahwa saat ini ada masalah serius dalam hal penunjukkan pejabat-pejabat Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Dia juga menyampaikan kepada Menteri BUMN, Erick Thohir agar segera menegur Dede Budhyarto soal kegaduhan ini.

Baca Juga: 177 Orang Meninggal Dunia Akibat Banjir Bandang di NTT, Terbanyak dari Flores Timur 72 Orang

Sikap Islamophobia semacam itu tak boleh dibiarkan. Menteri BUMN @KemenBUMN harus menegur komisaris tersebut, karena tindakannya bisa memancing reaksi negatif yang tidak kita harapkan,” ucapnya.

Sebagai wakil pemerintah di BUMN, lanjut Fadli Zon, seorang komisaris seharusnya dibekali dengan attitude sebagai pejabat publik, sehingga tidak bisa sembarangan berbicara dan bertingkah di depan umum.

Itu sebabnya, komisaris BUMN mestinya direkrut dari kalangan profesional, birokrat, atau orang-orang yang kompetensinya jelas, bukan direkrut dari kalangan ‘buzzer,” ujar Fadli Zon.

Baca Juga: Bantai Sheffield United 3-0 Tanpa Balas, Alexandre Lacazette dan Gabriel Martinelli jadi Pahlawan Arsenal

Lebih lanjut, Fadli Zon kembali menyayangkan PT Pelni yang saat ini menjadi sorotan publik bukan karena prestasi melainkan isu radikalisme.

“Sayang sekali PT Pelni menjadi obyek perhatian publik bukan karena prestasi atau capaiannya, melainkan karena ada komisarisnya yang mengidap Islamophobia,” imbuhnya.

Sebelumnya, Komisaris PT Pelni, Dede Budhyarto melalui akun Twitter pribadinya @kangdede78 pada Kamis, 8 April, mengatakan bahwa pencopotan jabatan sebagai pelajaran sekaligus peringatan kepada seluruh perusahaan BUMN.

Baca Juga: Ramalan 6 Zodiak Senin, 12 April 2021: Libra, Hindari Gosip! Anda Tidak Boleh Merusak Reputasi Orang

Pejabat yg terkait dgn kepanitiaan acara tsb telah DICOPOT. Ini pelajaran sekaligus WARNING kpd seluruh BUMN, jangan segan-segan MENCOPOT ataupun MEMECAT pegawainya yg terlibat radikalisme. Jangan beri ruang sdktpun, BERANGUS,” tegas Dede.

Dia juga menjelaskan acara kegiatan Ramadan itu dibatalkan lantaran pamflet yang telah disebar belum mendapatkan izin dari direksi.

Sehubungan flyer info penceramah dlm kegiatan Ramadhan di lingkungan PT @pelni162 dr Badan Dakwah Pelni yg sudah beredar luas perlu saya sampaikan bahwa: Panitia menyebarkan info terkait pembicara Ramadhan belum ada ijin dari Direksi. Oleh sebab itu kegiatan tsb DIBATALKAN,” jelasnya.***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Twitter

Tags

Terkini

Terpopuler