Tak Kaget dengan Hasil Survei Kinerja Anies Hanya 38 Persen, Geisz: Kang Survei Model Elu Bakal Banyak Muncul

19 April 2021, 13:30 WIB
Aktivis sosial, Geisz Chalifah. /Instagram @geisz_chalifah

PR DEPOK – Aktivis sosial, Geisz Chalifah tampak tidak kaget dengan survei yang baru-baru ini dikeluarkan oleh Jakarta Research Center (JRC) tekait kinerja Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Geisz Chalifah mengatakan, jauh sebelum lembaga tersebut membuat survei, dia sudah memprediksi akan ada banyak lembaga yang survei kinerja Anies dan Gubernur lainnya.

Namun yang dia heran adalah meski akan ada banyak survei kinerja Gubernur, anehnya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tetap dibatalkan.

Baca Juga: Soroti Isu Reshuffle yang Masih Bergulir, Tifatul: Gemuruhnya Sering, Hujan Ndak Turun-turun, Pengalihan Isu

Tanggapan tersebut disampaikan Geisz Chalifah melalui akun Twitter pribadinya @GeiszChalifah pada Senin, 19 April 2021.

Ada survey ttg kinerja Anies, tingkat kepuasan warga hanya 38 %. Jauh sblm Lu bikin survey udah gue tulis bahwa kang survey model elu tong bakal bnyk muncul. Anehnya pilkada ttp dibatalkan. #PecundangTakutPilkadaBikinSurvey,” katanya.

Sebelumnya, Jakarta Research Center (JRC) mengeluarkan hasil survei yang menunjukkan tingkat kepuasan publik terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan hanya sebesar 38,9 persen.

Baca Juga: Pancasila Hilang dari Mata Kuliah, Said Didu Sindir Pihak yang Teriak ‘Saya Pancasila’: Mohon Cerdas Dikit!

Sementara ketidakpuasannya mencapai 53,0 persen, dan 8,1 persen lainnya menjawab tidak tahu.

Angka tersebut muncul lantaran publik melihat kinerja Anies yang biasa-biasa saja, dan dinilai tidak ada terobosan serta inovasi yang signifikan. Sehingga membuat sebagian besar publik Jakarta merasa tidak puas.

Direktur Komunikasi Jakarta Research Center (JRC) Alfian P mengatakan hasil survei itu menjadi peringatan bagi Anies untuk kembali maju ke panggung politik nasional.

Baca Juga: Jasa Marga Lakukan Pemeliharaan Tiga Titik Jalan Tol Jakarta-Cikampek hingga Sabtu Malam

"Ini menjadi peringatan bagi Anies jika berencana maju kembali dalam Pilkada DKI Jakarta, ataupun menuju panggung politik nasional," tutur Alfian seperti diberitakan sebelumnya.

Alfian juga mengatakan, meski nama Anies kerap diunggulkan masuk dalam berbagai survei Pilpres 2024, tetapi tingginya ketidakpuasan publik selama Anies memimpin DKI Jakarta bisa menjadi batu sandungan bagi Anies jika ingin melangkah ke tingkat nasional.

Menurutnya, strategi Anies untuk meniru Jokowi yang sebelumnya menjadi Gubernur DKI Jakarta lalu menang Pilpres 2014 dan 2019 tidak bisa di-copy paste.

Baca Juga: Disebut Sumbu Pendek Usai Laporkan Jozeph Tapi Diam Soal UAS-Waloni, Husin: Bisa Jadi Masalah Lagi Buat Saya

Sebagai catatan, Jokowi sendiri hanya menjabat setengah periode di DKI Jakarta.

Sebaliknya, Anies akan mengakhiri periode pemerintahannya pada 2022. Ketidakjelasan jadwal Pilkada mengenai kemungkinan tetap diselenggarakan pada 2022 atau ditunda tahun 2024, semakin mempersulit niat Anies untuk memanfaatkan panggung politik di DKI Jakarta.

“Kalaupun Anies berniat maju kembali dalam Pilkada DKI Jakarta, ataupun maju Pilpres 2024, harus ada gebrakan luar biasa dalam sisa pemerintahannya yang tinggal satu setengah tahun di DKI Jakarta," ujar Alfian.

Baca Juga: Ungkap Nama Asli Jozeph Paul Zhang, Arsul Sani: Ada Regulasi Bila Tersangka Menolak Panggilan Polri

Sebagai informasi, survei Jakarta Research Center (JRC) dilakukan pada 1-10 April 2021, secara tatap muka kepada 800 responden mewakili seluruh wilayah di DKI Jakarta.

Metode survei adalah multistage random sampling, dengan margin of error ±3,4 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Tags

Terkini

Terpopuler