Jokowi Minta Warga Patuhi Larangan Mudik Lebaran: Pertumbuhan Ekonomi Sudah Bagus, Jangan Diganggu Covid-19

21 April 2021, 15:41 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi). /Instagram/@jokowi.

PR DEPOK - Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru-baru ini berbicara terkait ekonomi sera pandemi Covid-19 di Indonesia.

Jokowi mengatakan, pertumbuhan ekonomi serta pengendalian kasus pandemi Covid-19 sudah berada di titik keseimbangan.

"Pertumbuhan ekonomi mencatatkan angka yang optimistis. Sementara tren kasus harian Covid-19 terus menurun," kata Presiden.

Baca Juga: Kerap Dilabeli Negatif, HRS Malah Dikunjungi 'Wali Allah', Arief: Yang Hormat ke Beliau Tak Hanya Muslim Biasa

Sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara, Presiden Jokowi menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2020 minus 2,1 persen.

Angka yang didapat Indonesia tersebut, menurut Presiden Jokowi, hanya kalah dari Republik Rakyat Tiongkok (RTT) yang justru plus. Sementara AS, Jepang, Jerman, Italia, Prancis alami minus banyak.

"Dan kasus positifnya itu sekarang 4.000-an sampai 5.000-an, ini jauh turun dibandingkan Januari-Februari yang di atas 10.000," ucap dia menambahkan.

Baca Juga: Amien Rais Ancam Serukan Jihad jika Habib Rizieq Terus Dicecar, Refly: Sidang Ini Terlalu Habiskan Energi

Dikatakan Jokowi, Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) Mikro menjadi kunci pengendalian kasus harian Covid-19 yang alami penurunan.

Oleh sebab itu, Presiden berharap kondisi ini dapat dijaga dan ditingkatkan terus sehingga pertumbuhan ekonomi bisa terus bergerak ke arah positif.

Dalam menyambut momentum Hari Idulfitri 2021, mantan Gubernur DKI Jakarta ini meminta masyarakat untuk benar-benar mematuhi larangan mudik yang sudah ditetapkan pemerintah.

Baca Juga: Sanggah Muannas Soal Pelaporan Yahya Waloni, Ferry Koto: Penistaan Agama Bukan Delik Aduan, Tapi Delik Umum

"Pertumbuhan ekonomi kita sudah bagus, jangan diganggu Covid-19," ujar pria berusia 59 tahun ini.

Karena itu, Presiden Jokowi mendorong larangan mudik lebaran 2021 ini terus disuarakan berkali-kali kepada masyarakat.

"Ini (larangan mudik) diperlukan karena menurut survei yang kita lakukan, ada 11 persen masyarakat dan jika dikonversi sama dengan 17 juta jiwa yang masih berkeinginan untuk mudik tahun ini," ucap dia.

Baca Juga: Haikal Hassan Sebut Bung Karno Hina Ulama, FH: Anakku jika Kelak Jadi Imigran, Jangan Caci Nenek Moyang Mereka

Jika mudik lebaran 2021 tidak dilarang, Presiden Jokowi mengatakan berdasarkan hitung-hitungan bakal ada lonjakan angka menjadi 120.000 hingga 140.000 kasus Covid-19 per hari.

"Jadi memang harus kita tekan terus," tuturnya mengakhiri.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler