Haikal Hassan Akui Rindu Diserang Buzzer: pada Kemana Ya yang Biasa Memaki, Mencela, Memfitnah?

24 April 2021, 07:27 WIB
Sekjen HRS Center, Haikal Hassan. /Instagram.com@haikalhassan_quote.

PR DEPOK – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Habib Rizieq Shihab (HRS) Center, Haikal Hassan mengaku rindu mendapat serangan dari buzzer.

Haikal Hassan pun mempertanyakan di mana saat ini orang-orang yang kerap menyerangnya dengan makian, celaan, dan fitnah.

Pengakuan kangen tersebut disampaikan Haikal Hassan melalui cuitan di akun Twitter pribadinya @haikal_hassan pada Jumat, 23 April 2021.

Baca Juga: Keren, 27 Imam Asal Indonesia akan Diberangkatkan untuk Bertugas di UEA, Ini Daftar Nama-namanya

Btw... saya kok rindu serangan buzzer... Pada kemana yg biasa memaki, mencela, memfitnah ya?” ujar Haikal Hassan seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.

Cuitan Haikal Hassan yang akui kangen diserang oleh para buzzer. Tangkap layar Twitter.com/@haikal_hassan.

Diketahui, Haikal Hassan merupakan pendakwah kritis yang kerap menuai serangan buzzer lantaran bersebrangan dengan pemerintah. Ia sering melontarkan pemikiran kritisnya melalui media sosial Twitter.

Beberapa waktu lalu, pernyataan Haikal Hassan yang paling kontroversi hingga melibatkan kepolisian adalah soal mimpinya bertemu Rasulullah SAW. Dia dialporkan karena dianggap menyebarkan berita bohong.

Baca Juga: Sebut Menteri yang Dipecat Jokowi Justru Berpretasi, Ali Syarif: Catat Anies Baswedan, Rizal Ramli dan Terawan

Sementara itu baru-baru ini, Haikal Hassan turut menyoroti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) lantaran hilangnya barang bukti kasus dugaan korupsi, hingga menyinggung kebijakan Kemendikbud soal frasa agama dan Pancasila.

“Beredar berita... 1 truk alat bukti KPK hilang. Ini yang hilang berkasnya? Atau truknya sekalian hilang? Share yg ada beritanya (Kok pada hilang dinegara ini? HarunMasiku, frasaAgama, KurikulumPancasila...dll)” tuturnya.

Selain itu, dia juga menyoroti buku Kamus Sejarah Indonesia Jilid 1 yang diproduksi oleh Kemendikbud. Pasalnya, kamus tersebut dinilai telah menghilangkan pendiri NU dan malah memunculkan tokoh PKI.

Baca Juga: Rizal Ramli Akan Bebaskan HRS Jika Jadi Presiden, Muannas: Ciri Pemimpin Zalim yang Mau Intervensi Hukum

“Buku Kamus Sejarah Kemendikbud baru: Hal.51: Darsono Notosudirjo-Komunis. Hal.58: DN.Aidit-Komunis. Hal.87: Henk Sneevliet-Komunis. Hal.262:Samaoen-Komunis. Pendiri NU, HadratusSyaikh KH.Hasyim Asy'ari. Halaman berapa???? Ini kenapa pada diam? Ada apa dg bangsa ini? Cari dalangnya!” ujarnya.

Sebagai informasi, Haikal Hassan mulai dikenal luas masyarakat setelah menjadi aktivis dalam aksi 2 Desember 2016.

Bersama ratusan ulama pemimpin organisasi massa Islam, Haikal Hassan membentuk sebuah koalisi nasional untuk mengawal fatwa MUI tentang kasus penistaan agama oleh mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Baca Juga: Tegas Gibran 'Larang' Jokowi Mudik ke Solo, Arief Munandar: Tapi Malah Dicibir, Orang Anggap Ini Pencitraan

Haikal Hassan juga kerap menampilkan sifat sangar dalam mengkritik pemerintahan melalui berbagai mimbar dakwah.

Dalam politik, Haikal Hassan terdaftar menjadi salah satu juru bicara Koalisi Indonesia Adil Makmur (BPN) pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Sementara dalam kapasitas sebagai juru bicara, Haikal Hassan sering berceramah dalam kampanye Pilpres 2019 di banyak daerah.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Twitter @haikal_hassan

Tags

Terkini

Terpopuler