RI Bisa Punya 80 Kapal Selam Baru Pakai 466T Dana Pemindahan IKN, Azzam: Harganya Murah, yang Mahal Kemauannya

28 April 2021, 06:30 WIB
CEO dan Founder dari AMI Group dan AMI Foundation, Azzam Mujalhid Izzulhaq. /Twitter @AzzamIzzulhaq

PR DEPOK - Aktivis Kemanusiaan, Azzam Mujahid Izzulhaq, menyampaikan pandangannya jika anggaran besar yang dipakai untuk Pemindahan Ibu Kota Negara atau IKN digunakan untuk membeli kapal selam.

Dalam keterangannya, ia menuturkan, dana sebesar Rp466 triliun akan cukup untuk membeli 80 unit kapal selam baru.

"466T dana pemindahan ibukota negara jika digunakan untuk membeli kapal selam baru, Indonesia bisa mempunyai 80 unit," ujarnya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari cuitan di akun Twitter pribadinya @AzzamIzzulhaq.

Baca Juga: Pondok Pesantren Habib Rizieq Shihab Belum Ada Izin Kemenag Menurut Saksi, Ini Tanggapan Terdakwa

Tak hanya itu, Azzam Mujaid mengatakan, jika 80 unit kapal selam dinilai terlalu banyak, maka anggaran tersebut dapat dipotong hanya untuk 1 unit kapal selam saja.

Menurutnya, harga satu kapal selam baru hanya akan memakan anggaran sebesar Rp5,8 triliun, terbilang murah jika diambil dari anggaran Rp466 triliun.

"Jika 80 unit dianggap kebanyakan, potong saja sedikit anggaran tsb untuk membeli 1 kapal selam baru. Harga 1 unit 'hanya' 5,8T, murah. Yg mahal, kemauannya," tutur Azzam Mujahid menambahkan.

Cuitan Azzam Mujahid Izzulhaq. Tangkap layar Twitter @AzzamIzzulhaq

Baca Juga: Segera Daftar Lewat HP, Berikut Link Pendaftaran BPUM BLT UMKM Rp1,2 Juta bagi Daerah Jakarta Selatan

Diberitakan sebelumnya, Indonesia saat ini tengah berduka lantaran salah satu kapal selam milik TNI Angkatan Laut atau TNI AL dinyatakan subsunk atau tenggelam di perairan utara Bali pada Sabtu, 24 April 2021.

Kapal selam yang sedang dalam agenda latihan menembak torpedo itu membawa 53 awak kapal yang semuanya dinyatakan gugur dalam kejadian tersebut.

Insiden tenggelamnya KRI Nanggala-402 ini berawal dari proses latihan pada Rabu, 21 April 2021, yang dimulai pukul 2.30 WITA.

Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Subsidi Listrik PLN Berlaku hingga 14 Mei 2021, Simak Faktanya

KRI Nanggala-402 baru izin mulai menyelam pada pukul 3.00 WITA pada kedalaman 13 meter untuk persiapan menembak torpedo.

Pada pukul 3.46 WITA periskop dan lampu pengenal KRI Nanggala-402 mulai menyelam dan tak terlihat.

Namun, pada pukul 3.46 hingga 4.46 WITA, KRI Nanggala-402 tidak merespons panggilan.

Menurut jadwal yang telah dibuat, seharusnya KRI Nanggala-402 telah naik ke permukaan pada pukul 5.15 WITA.

Baca Juga: Eks Caleg PKS Mundur dari Direktur PT PAL Usai Dinilai Radikal, Said Didu: Politisasi BUMN Makin Nyata!

Namun, karena tak kunjung naik ke permukaan, maka dilakukan prosedur sublook atau pencarian kapal selam pada 5.15 WITA.

Baru pada pukul 6.46 WITA, kapal selam KRI Nanggala-402 dinyatakan hilang atau submiss.

Setelah pencarian dilakukan selama empat hari, kapal selam milik TNI AL itu dinyatakan subsunk atau tenggelam, dan seluruh awak kapal yang ada di dalamnya dinyatakan gugur.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Twitter @AzzamIzzulhaq

Tags

Terkini

Terpopuler