PR DEPOK - Dosen Universitas Indonesia (UI), Ronnie Higuchi Rusli menanggapi soal tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402 di perairan Bali, yang membuat 53 prajurit di dalamnya gugur.
Ia meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar pihak oknum yang terbukti memerintahkan untuk mempergunakan kapal selam KRI Nanggala-402 pada saat tragedi itu terjadi harus bertanggung jawab.
Ronnie pun berpendapat bahwa hal itu karena bukan sebuah inisiatif dari komandan kapal selam, melainkan karena melaksanakan perintah yang diberikan.
Baca Juga: 10 Orang Indonesia Terpapar Mutasi Virus dari India, Gus Umar: Ntar yang Disalahin Warga Lagi
Ronnie Rusli menyampaikannya melalui akun Twitter pribadinya @Ronnie_Rusli, pada Selasa, 27 April 2021.
"@jokowi Bpk Presiden yg memerintahkan Kapal Selam Nanggala 402, harus bertanggung jawab, karena bukan atas inisiatif komandan kapal selam, tetapi melaksanakan perintah," ujar Ronnie Rusli.
Menurut Ronnie, jangan sampai ada pihak yang tiba-tiba 'cuci tangan' terkait peristiwa tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402 ini.
"Jangan ada yg cuci tangan dalam hal musyibah tenggelamnya KRI Nanggala 402," kata Ronnie Rusli, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Twitter-nya.
Lebih lanjut, ia pun menjelaskan bahwa yang dimaksudkannya ialah Presiden Jokowi musti bertanya siapa oknum yang memerintahkan kapal selam KRI Nanggala-402 digunakan pada saat tragedi itu terjadi.
"Maksudnya Presiden sebagai Pangti TNI musti bertanya siapa oknum yg memerintahkan (Bukan Presiden yg memerintahkan). Jangan salah mengartikan," kata Ronnie Rusli.
Sebelumnya, kapal selam KRI Nanggala-402 telah dinyatakan tenggelam di perairan Bali, dan membuat 53 prajurit yang berada di dalamnya pun gugur.
Tragedi ini menimbulkan luka yang cukup dalam bagi rakyat Indonesia terutama bagi keluarga prajurit yang ditinggalkan. Hal ini tampak terlihat dari ramainya ucapan duka cita di dunia maya atas tragedi tersebut.***