Mata Munarman Ditutup Saat Ditangkap, Guntur Romli: Biar Gak Liat Gelas Kopi, Nanti Ngamuk Main Siram-siraman

28 April 2021, 18:40 WIB
Aktivis NU, Guntur Romli. /Instagram @GunRomli

PR DEPOK - Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Mohamad Guntur Romli, menanggapi penangkapan pengacara Rizieq Shihab, Munarman terkait dugaan terorisme.

Saat ditangkap dan tiba di Polda Metro Jaya, Munarman terlihat matanya ditutup dan tangannya diborgol.

Menanggapi ditutupnya mata Munarman saat penangkapan, Guntur Romli pun mempertanyakan, atas alasan apa mata Munarman harus ditutup.

Baca Juga: Waspadai 4 Tanda Teman Dekat yang Mencoba Bersaing dengan Anda

Guntur Romli mengungkapkannya melalui akun Twitter pribadinya @GunRomli, pada Rabu, 28 April 2021.

Ia menuturkan bahwa mata Munarman ditutup agar tidak melihat gelas teh dan kopi, karena khawatir jika ngamuk akan main siram-siraman.

"Kenapa mata Munarman ditutup? Biar gak liat gelas2 teh & kopi, nanti ngamuk main siram2an," ujar Guntur Romli, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.

Cuitan Guntur Romli.

 

Baca Juga: Munarman Ditahan, Aziz Yanuar Sebut Rizieq Shihab Sampaikan Doa

Diketahui, saat tiba di Polda Metro Jaya, mata Munarman dalam keadaan ditutup dan tangannya diborgol.

Munarman dibawa oleh polisi dengan menggunakan mobil minibus berwarna putih. Ia tampak memakai kemeja wana putih dan sarung.

Saat turun dari mobil, Munarman langsung dibawa masuk ke dalam Rutan Narkoba Polda Metro Jaya oleh personel kepolisian.

Baca Juga: Unik! Seorang Pria Asal Brebes Namai Anaknya 'Dinas Komunikasi Informatika Statistik', Ternyata Ini Alasannya

Penangkapan Munarman dilakukan oleh tim Densus 88 di Perumahan Modern Hills, Cinangka, Pamulang, Tangerang Selatan.

Dikutip dari Antara, Munarman ditangkap karena diduga sebagai pihak yang menggerakkan orang lain untuk melakukan tindak pidana terorisme.

Tak hanya itu, Munarman juga diduga bermufakat jahat untuk melakukan tindak pidana terorisme dan menyembunyikan informasi tentang tindak pidana terorisme terhadap aparat.

Baca Juga: Pada Oknum yang Gunakan Alat Tes Antigen Bekas di Bandara Kualanamu, Kimia Farma Akan Beri Tindakan Tegas

Setelah Munarman ditangkap, tim Densus 88 melakukan penggeledahan di bekas kantor Front Pembela Islam (FPI) di Petamburan, Jakarta Pusat.

Hasil dari penggeledahan tersebut, tim menemukan bahan baku peledak TATP atau triacetone triperoxide, aseton, dan nitrat.***

Editor: Yunita Amelia Rahma

Sumber: ANTARA Twitter @GunRomli

Tags

Terkini

Terpopuler