RSUD Dok II Jayapura Sulit Layani Peserta BPJS Kesehatan Akibat Gangguan Sinyal, Layanan Kembali Konvensional

4 Mei 2021, 08:35 WIB
Ilustrasi BPJS Kesehatan. /Antara/

PR DEPOK - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dok II Jayapura mengungkapkan pihaknya mengalami kesulitan seperti gangguan sinyal saat memanfaatkan layanan kesehatan berbasis aplikasi.

"Misalnya saja jika ada yang hendak berobat menggunakan BPJS Kesehatan, petugas kami tidak dapat mengakses datanya," kata Aloysius Giyai, Direktur RSUD Dok II Jayapura dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara pada Selasa, 4 Mei 2021.

Dengan begitu, RSUD Dok II Jayapura sulit melayani masyarakat yang menggunakan JKN KIS dari BPJS Kesehatan sehingg pihak rumah sakit kembali memakai cara konvensional.

Baca Juga: Heran Para PNS Buat Petisi Soal THR yang Kecil, Gus Umar: Baru Kali Ini dalam Sejarah, Makin Suram Saja

"Akhirnya kami memutuskan untuk menggunakan cara manual, namun guna mempertanggungjawabkan kepada BPJS Kesehatan ini yang masih dipikirkan caranya," ujarnya.

Aloysius mengaku solusi atas persoalan ini sedang dicari dengan pihak ketiga supaya layanan kesehatan kembali bisa diberikan kepada masyarakat secara maksimal.

"Kami sangat berharap, jaringan internet ini segera normal sehingga pelayanan kesehatan juga tidak terganggu," ujarnya.

Baca Juga: PDIP Kritik Anies Soal Pasar Tanah Abang, Cipta: Asal Bacot, jika Mau Adil Kritik Kerumunan Presiden di NTT

RSUD Dok II Jayapura meminta Telekomunikasi Indonesia (Telkom) memberikan kejelasan layanan internet.

Sementara itu Kapoda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri menampik gangguan internet di Papua terjadi akibat upaya cipta kondisi atau kesengajaan.

"Saya hanya mengajukan satu pertanyaan, apakah gempa bumi itu bagian dari upaya cipta kondisi yang dilakukan oleh manusia? Jangan berasumsi yang aneh-aneh," kata Irjen Fakhiri di Timika,” ucapnya.

Baca Juga: Potensi Gelombang Covid-19 Indonesia Tinggi, Mendagri ke Pemda: Kebijakan Jangan Populer Tapi Rugikan Rakyat

Mathius mengemukakan gangguan jaringan internet di Jayapura, Sentani, dan Sarmi terjadu akibat gangguan teknis pada kabel fiber optik Telkom.

"Kami tidak pernah mendapatkan informasi teknis soal masalah gangguan jaringan Telkom ini. Yang terjadi sekarang ini kan karena adanya gangguan teknis yang dihadapi Telkom. Kalau masyarakat tidak puas, silakan bertanya ke Telkom atau Telkomsel, apa benar ada perintah dari pemerintah maupun aparat keamanan untuk sengaja mematikan jaringan Telkom dan Telkomsel," ujarnya.

Namun, Pujo Pramono, Vice President Corporate Communication PT Telkom Indonesia mengaku layanan telepon dan pesan singkat di wilayah Jayapura dan sekitarnya sudah kembali normal.

Baca Juga: Geisz Singgung Imbauan Menteri Soal Kerumunan Tanah Abang, FH: Orang Ini Perlu Disiram Air Kelapa, Biar Mikir!

Untuk layanan data dengan fixed dan mobile broadband masih proses pemulihan.

Kualitas layanan akan dioptimalkan menggunakan kapasitas satelit, sistem komunikasi radio IP terrestrial, dan infrastruktur lainnya seperti jaringan Palapa Ring Timur.

"Kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami pelanggan dan masyarakat di wilayah Jayapura dan sekitarnya yang terdampak. Kami akan mengupayakan percepatan agar kualitas layanan bisa segera kembali normal," tuturnya.

Baca Juga: KKB Akan Gugat Pemerintah Soal Label Teroris, Abdul Kadir: Pengadilan Internasional Tak Layani Separatis

Layanan Telkom di wilayah Jayapura dan sekitarnya mengalami gangguan pada Jumat, 30 April 2021 pukul 19:40 WIB. Hal ini terjadi akibat kabel laut Sulawesi Maluku Papua Cable System (SMPCS) ruas Biak-Sarmi putus.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler