Heboh Investasi Bodong 212 Mart, Emerson Yuntho: Kondisi di Tempat Ente Gimana? Ramai, Sepi, atau Tutup?

5 Mei 2021, 09:10 WIB
Mantan aktivis ICW, Emerson Yuntho. /Visi Integritas

PR DEPOK – Mantan aktivis Indonesia Corruption Watch (ICW), Emerson Yuntho baru-baru ini menyoroti dugaan adanya ratusan warga yang menjadi korban investasi bodong 212 Mart.

Emerson Yuntho pun melontarkan pertanyaan pada warganet mengenai kondisi 212 Mart yang ada di daerah tempat tinggal masing-masing warganet.

Bahkan, Emerson Yuntho mempertanyakan, apakah 212 Mart yang ada di daerah tempat warganet tinggal terlihat ramai, biasa saja, sepi, atau justru sudah tutup.

Baca Juga: Warganet Terkejut, Mobil Toyota Alphard Seharga Rp1 Miliar Dijadikan Mobil Jenazah di China

Kondisi 212 Mart di tempat ente gmn sob? Ramai, Biasa aja, Sepi atau Tutup?” ujar Emerson Yuntho seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter-nya pada Rabu, 5 Mei 2021.

Cuitan Emerson Yuntho. Tangkap layar Twitter.com/@emerson_yuntho.

Tidak hanya itu, ia juga mempertanyakan, apakah 212 Mart merupakan suatu investasi syariah atau investasi bodong.

212 Mart itu Investasi Syariah atau Investasi bodong ya?” tuturnya dalam cuitan yang berbeda.

Baca Juga: Korban Investasi Bodong 212 Mart Lapor Polisi, Saidiman: Ahok Sudah Mengingatkan Jangan Mau Ditipu Pakai Ayat!

Diketahui sebelumnya, terdapat kabar yang menyebutkan adanya ratusan warga diduga korban investasi bodong 212 Mart Samarinda yang melapor ke polisi.

Dalam kabar yang dihimpun, ratusan warga melaporkan atas dugaan investasi bodong 212 Mart ke Polresta Samarinda, Kalimantan Timur.

Dari sejumlah laporan warga, kerugian yang ditimbulkan akibat dugaan investasi bodong tersebut mencapai miliaran rupiah.

Baca Juga: Cara Daftar Bansos Rp3,5 Juta untuk Tambahan Modal Usaha dari Kemensos

Baca Juga: Sebut Novel Insan Terbaik KPK Tengah Disingkirkan, Bambang Kena Sentil Ferdinad: Kenapa Makin Banyak Pelawak?

Warga lantas datang ke kantor polisi setelah merasa ditipu pengurus Koperasi 212 Samarinda. Kejadian itu setelah mengundang investasi untuk mendirikan pusat perbelanjaan 212 Mart.

Untuk nilainya sangat beragam, antara Rp500.000 hingga Rp20 juta. Namun, permasalahan justru muncul pada Oktober 2020 lalu.

Mulai dari gaji karyawan yang belum dibayarkan hingga operasional 212 Mart yang ditutup tanpa pengembalian investasi yang dibayarkan. Bahkan, pengurus koperasi 212 Mart dikabarkan tak bisa dihubungi.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Twitter @emerson_yuntho

Tags

Terkini

Terpopuler