Sebut KPK Tanpa Novel seperti Pagi Tanpa Matahari, Rocky: Dia Relakan Matanya agar Negeri Ini Tak Buta Korupsi

5 Mei 2021, 09:37 WIB
Pengamat politik, Rocky Gerung. /Tangkapan layar YouTube Rocky Gerung Official

PR DEPOK – Pengamat politik, Rocky Gerung mengatakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tanpa penyidik senior Novel Baswedan, seperti pagi tanpa matahari yakni gelap.

Perumpamaan itu dilontarkan Rocky Gerung untuk menanggapi kabar 75 pegawai KPK tidak lolos tes wawasan kebangsaan, termasuk Novel Baswedan yang terancam dipecat.

“Sekarang KPK itu tanpa Novel seperti pagi tanpa matahari, gelap. Karena orang ingat Novel Baswedan selalu di depan, namanya dibisik-bisikan orang bahwa itu kerjaan Novel, itu Novel yang melakukan pengintaian segala macam,” katanya seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari kanal YouTube Rocky Gerung Official.

Baca Juga: Ketua BEM FH UI Jadi Tersangka Demo Hardiknas, Dzulfian Syafrian: Teror Negara Terus Dilakukan

Menurut Rocky Gerung, apapun pendapat orang terhadap Novel Baswedan, tetap tidak bisa dipungkiri bahwa Novel adalah prestasinya KPK.

Bahkan, lanjutnya, Novel harus merelakan indera penglihatannya demi menyadarkan negeri ini agar tidak buta terhadap korupsi.

“Jadi bagaimana mungkin KPK menumbangkan monumennya sendiri? Novel adalah monumen dari KPK. Bahkan dia harus merelakan matanya hilang supaya negeri ini tidak buta terhadap korupsi. Sekarang KPK membutakan matanya sendiri,” ujarnya.

Baca Juga: Benarkah Rizki Billar dan Lesti Kejora Siap Menikah Tahun Ini? Manajer: Bismillah, Semoga Lancar

Rocky Gerung pun mempertanyakan, jika benar Novel Baswedan cs akan keluar dari KPK, maka siapa lagi yang bisa memandang secara tajam tempat persembunyian para koruptor di Indonesia.

“Novel Baswedan kendati matanya tak mampu melihat secara sempurna, tapi akal pikiran dan nalurinya tahu di mana koruptor bersembunyi. Nah sekarang orang yang sangat peka dan punya pengetahuan di atas rata-rata tentang korupsi itu disingkirkan,” tuturnya.

Rocky Gerung menilai, tes wawasan kebangsaan ini adalah cara kekuasaan menyingkirkan Novel Baswedan dengan landasan prosedur.

Baca Juga: Singgung Ketua KPK Firli Bahuri Soal Isu Pemecatan Novel Baswedan, Bambang Widjojanto: Ampun Ya Ilahi

“Prosedur apaan? Novel berkali-kali udah ada di situ, apalagi yang mesti dipertanyakan dengan Novel? Apa dia kurang setia pada NKRI? Apa dia kurang mampu untuk mengintai, mengintip dan membekuk koruptor? Jadi nggak jelas ini,” ujarnya.

Menurutnya, Novel Baswedan disingkirkan justru karena menjawab pertanyaan tes wawasan kebangsaan dengan fasih dan jujur.

“Jadi kalau dia menjawab dengan jujur maka dia disingkirkan. Padahal pertanyaannya yang tidak jujur kan, jadi ini persoalannya,” katanya.

Baca Juga: Heboh Investasi Bodong 212 Mart, Emerson Yuntho: Kondisi di Tempat Ente Gimana? Ramai, Sepi, atau Tutup?

Sebelumnya, Novel juga telah mendengar informasi perihal puluhan pegawai KPK, termasuk dirinya, tidak lolos tes wawasan kebangsaan.

"Ya benar, saya dengar info tersebut," katanya seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Antara.

Terkait hal tersebut, ia menganggap ada upaya menyingkirkan orang-orang berintegritas dari KPK.

Baca Juga: Cerita Abimana Aryasatya Sebelum Terkenal sebagai Aktor, Pernah Jadi Kru Lighting Film

"Upaya untuk menyingkirkan orang-orang yang berintegritas dari KPK adalah upaya lama yang terus dilakukan. Bila info tersebut benar, tentu saya terkejut karena baru kali ini upaya tersebut justru dilakukan oleh Pimpinan KPK sendiri," ujarnya.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Tags

Terkini

Terpopuler