Angka Kematian Covid-19 di Sumsel Tinggi, Ketua Satgas Doni Monardo Bereaksi

5 Mei 2021, 21:45 WIB
Kepala BNPB sekaligus Ketua Satgas Covid-19, Letjen TNI Doni Monardo. /Dok. BNPB.

PR DEPOK - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 melontarkan sentilan kepada Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan (Pemprov Sumsel).

Adapun sentilan Satgas Penanganan Covid-19 itu terhadap Pemprov Sumsel itu berkaitan dengan tingginya angka kematian pasien Covid-19 di Bumi Sriwijaya.

Terlebih lagi, saat ini kawasan Sumsel tengah dibayang-bayangi meningkatnya ketersian rumah sakit.

Baca Juga: Usai Naik Status Jadi Penyidikan, KPK Resmi Tetapkan Enam Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Ditjen Pajak Kemenkeu

Sentilan kepada Pemprov Sumsel itu disampaikan langsung Kepala Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo saat rapat monitoring bersama Forkopimda Sumsel di Palembang, pada Rabu, 5 Mei 2021.

"Ternyata Sumsel ini menohok ke atas soal angka kematian, padahal bulan lalu masih di peringkat tengah," ucap Doni Monardo seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Dalam kesempatan yang sama, dia menuturkan bahwa saat ini angka kematian Covid-19 di Sumsel berada di peringkat ketiga secara nasional dengan akumulasi mencapai 4,7 persen (1.033 kasus).

Baca Juga: Bambang Widjojanto ‘Serang’ Ketua KPK Firli Bahuri, Ferdinand Hutahaean: Kau Kebanyakan Omong Bung

Akumulasi di Sumsel tersebut disebutkan Doni Monardo lebih tinggi dari rata-rata kematian nasional yang hanya berada di angka 2,7 persen.

Tingginya angka kematian tersebut tidak lepas dari melonjaknya kasus positif harian di Sumsel yang saat ini hanya butuh sembilan hari untuk mencatatkan 1.000 kasus.

"Kalau yang terpapar di bawah 46 tahun itu sebagian besar berhasil semuh, tapi untuk usia di atas itu rentan sekali," katanya menambahkan.

Baca Juga: Korban Investasi Bodong 212 Mart Lapor Polisi, Saidiman: Ahok Sudah Mengingatkan Jangan Mau Ditipu Pakai Ayat!

Oleh karena itu, Doni Monardo meminta kepala daerah di Sumsel untuk fokus mengantisipasi peningkatan kasus yang kini tengah menerpa semua kabupaten/kota.

Hal tersebut bisa dilakukan dengan menambahkan kapasitas rumah sakit mauupun menyiapkan lokasi karantina untuk warga yang terlanjur atau nekad mudik.

"Jangan sampai yang mudik dibiarkan tanpa pengawasan, di banyak tempat sudah terbukti pemudik itu menularkan Covid-19 ke warga lain bahkan ada yang ke satu RT," tuturnya.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler