PR DEPOK - Anggota Komisi II DPR RI Fraksi PKS, Mardani Ali Sera, mengomentari soal penyidik senior KPK, Novel Baswedan, dan 74 pegawai lain yang resmi dinonaktifkan dari lembaga antirasuah tersebut.
Dalam keterangan tertulis, ia mempertanyakan situasi yang kini tengah terjadi di KPK hingga menonaktifkan 75 pegawai KPK, termasuk Novel Baswedan.
Mardani Ali lantas mencurigai adanya pesanan tertentu sehingga meski dengan banyak kritik dari sejumlah pihak terkait Tes Wawasan Kebangsaan atau TWK itu, KPK tetap memutuskan untuk menonaktifkan 75 pegawainya yang tidak lulus tes.
Terlebih, katanya melanjutkan, KPK tidak menunggu lama hingga mengeluarkan putusan untuk menonaktifkan 75 pegawai KPK termasuk Novel Baswedan.
"The show must go on. Ada apa sebenarnya dengan @KPK_RI? Apa ada pesanan?Tidak mengindahkan masukan dan kritikan, 75 pegawainya tidak menunggu lama langsung di non aktifkan. #SkandalNasionalKPK," ujarnya, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari cuitan di akun Twitter pribadinya @MardaniAliSera.
Untuk diketahui, berdasarkan Surat Keputusan Pimpinan KPK Nomor 652 Tahun 2021, KPK resmi menonaktifkan 75 pegawainya, termasuk penyidik senior Novel Baswedan.
Baca Juga: Dana Suap Bupati Nganjuk Diduga Mengalir ke Partai Politik, Polri Terus Lakukan Pendalaman
75 pegawai KPK ini sebelumnya dinyatakan tidak lulus Tes Wawasan Kebangsaan atau TWK yang digelar oleh lembaga antirasuah tersebut bekerjasama dengan Badan Kepegawaian Negara atau BKN.
Tes Wawasan Kebangsaan atau TWK KPK ini diselenggarakan untuk mengalihkan status pegawai menjadi Aparatur Sipil Negara atau ASN.
Akan tetapi, dalam pelaksanaannya, TWK ini banjir kritik dari berbagai pihak lantaran dinilai banyak memuat pertanyaan-pertanyaan yang janggal.
Baca Juga: Update Persebaran Covid-19 Depok, 11 Mei 2021: 47.928 Positif, 45.778 Sembuh, 928 Meninggal Dunia
Sebelumnya, mulai dari pertanyaan soal qunut, pernikahan, hingga LGBT kabarnya dimuat dalam tes bagi pegawai KPK untuk menjadi ASN tersebut.
Namun, pihak KPK sendiri hingga saat ini belum memberikan pernyataan resmi terkait polemik pertanyaan-pertanyaan yang muncul di soal TWK tersebut.
Sementara itu, tak sedikit pula pihak yang menilai bahwa Tes Wawasan Kebangsaan atau TWK ini dilakukan untuk menyaring pegawai KPK tertentu, salah satunya Novel Baswedan.
Baca Juga: Kenali Brigade Al-Qassam, Pasukan Sayap Kanan Hamas yang Ditakuti Tentara Israel
Novel Baswedan sendiri, yang namanya tercantum sebagai salah satu pegawai KPK yang dinonaktifkan, hingga saat ini belum memberikan pernyataan resmi.***