PR DEPOK - Mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean menanggapi soal pernyataan dari putri mantan Presiden RI, Gus Dur, yakni Alissa Wahid terkait 75 pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang tidak lolos Tes Wawasan Kebangsaan (TWK).
Alissa Wahid meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengevaluasi secara keseluruhan dan tidak menggunakan hasil TWK untuk melakukan seleksi pegawai KPK.
Alissa Wahid yang juga koordinator jaringan Gusdurian ini menyatakan bahwa pertanyaan dalam TWK tidak terkait dengan pemberantasan korupsi.
Baca Juga: Diisukan Akan Menikah Setelah Lebaran, Ria Ricis: Astagfirullahaladzim, Aminkan Saja Ya Pemirsa
Adapun Ferdinand Hutahaean mengomentarinya melalui akun Twitter pribadinya @FerdinandHaean3, pada Rabu, 12 Mei 2021.
Ia pun memberikan sindiran kepada Alissa Wahid dengan mengatakan bahwa Gusdurian bukan Gus Dur. Dugaannya Gus Dur bisa jadi akan sedih melihat orang berbicara seperti itu atas nama Gusdurian.
"Gusdurian itu bukan Gus Dur. Jangan2 Alm Gus Dur sedih melihat orang2 bicara sprt ini atas nama Gusdurian," kata Ferdinand Hutahaean, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.
Menurut Ferdinand, Gus Dur ialah orang yang sangat menolak orang-orang yang intoleran dan gagal paham tentang beragama yang benar.
"Gus Dur yang saya tau akan sangat menolak orang2 yg intoleran dan gagal paham ttg beragama yg benar serta ber Tuhan yang benar," ujar Ferdinand Hutahaean.
Sebelumnya, Alissa Wahid juga menyerukan ketidaksetujuannya terhadap TWK.
Pada tanggapannya itu, Alissa Wahid mengatakan dari 75 pegawai KPK yang tak lolos ada mantan asisten personalnya yang sekarang menjadi staf Humas KPK.
Ia pun menyebut bahwa orang yang ia kenal itu juga ikut membangun dan membesarkan jaringan Gusdurian.
"Confirmed bagi saya, TWK @KPK_RI mbelgedes. Mbak @tatakhoiriyah staf Humas KPK dinyatakan tidak lolos. Dulu asisten personal saya, keluarga kyai, qunut wolak-walik, sejak muda aktif di NU, ikut merintis & besarkan jaringan @gusdurian, ya kali tidak punya wawasan kebangsaan," ujar Alissa Wahid.
Lebih lanjut, Alissa pun mengatakan banyak orang termakan narasi 75 pegawai KPK tak lolos TWK disebut tidak cinta negeri.
Ia pun menuturkan bahwa suatu hal yang dzalim, tindakan KPK tersebut menghancurkan nasib orang lain dengan hanya stempel litsus.
"Banyak orang termakan narasi 75 orang @KPK_RI yg tidak diloloskan adalah orang2 yg tidak cinta negeri. Padahal sebagian saya kenal sbg berintegritas. Dan @tatakhoiriyah saya tahu luar dalam. Dzalim. Menghancurkan nasib orang dg stempel litsus," kata Alissa Wahid.
Diketahui sebelumya, 75 pegawai KPK dinyatakan tidak lolos TWK, dan kini telah resmi dinyatakan dinonaktifkan dari KPK.
Padahal sebelumnya Ketua KPK telah menyatakan tidak akan adanya pemecatan terhadap pegawai KPK yang tidak lolos TWK.***