PR DEPOK - Politisi Partai Gelora, Fahri Hamzah, mengaku tidak percaya seorang Jenderal AM Hendropriyono mengucapkan bahwa konflik Israel Palestina bukan urusan Indonesia.
Dalam pernyataannya, ia meyakini bahwa semua prajurit TNI, terlebih AM Hendropriyono adalah seorang jenderal, pasti mengetahui sila ke-2 dalam Pancasila dan paham betul tujuan lahirnya sila yang berbunyi "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab" itu.
"Saya gak percaya itu omongan pak Hendro @edo751945. Sebab Semua prajurit TNI apalagi jenderal pasti hafal sila ke-2 #pancasila dan sejarah lahirnya. “Kemanusiaan yg adil dan beradab”," ujar Fahri Hamzah, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari keterangan tertulis di akun Twitter pribadinya.
Baca Juga: Wimar Witoelar Meninggal Dunia, Sri Mulyani Kenang Sosok Mantan Jubir Gus Dur
Ia lantas menerangkan bahwa sila ke-2 Pancasila itu lahir bersama dengan tujuan negara untuk ikut serta dalam perdamaian dunia.
"Lahir bersama tujuan negara: ikut serta dalam perdamaian dunia”. #WeStandWithPalestine," kata politisi Gelora tersebut melanjutkan.
Sementara itu, soal adanya rakyat Indonesia yang tidak membela Palestina, Fahri Hamzah mengatakan bahwa mungkin KTP mereka palsu.
Lantaran, ia mengatakan bahwa bangsa Indonesia elalu bersama negara-negara tertindas, seperti Palestina yang sudah puluhan tahun berada di bawah pendudukan Israel.
"Kalau ada orang Indonesia yg mulai samar pengertian-nya tentang perbedaan antara penjajah dengan yang dijajah berarti KTP-nya palsu," katanya.
"Aku berjanji bahwa Hati bangsa Indonesia selalu bersama negeri2 tertindas seperti #BangsaPalestina. Itulah semangat pendiri bangsa, generasi yang selalu merasa berhutang pada kemerdekaan mereka, “Bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan!”," ujar Fahri Hamzah dalam cuitan berbeda.
Di sisi lain, AM Hendropriyono sebelumnya menegaskan bahwa konflik Israel dan Palestina bukan urusan Indonesia, tetapi urusan bangsa Arab dan Yahudi.
Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) itu mengatakan bahwa Indonesia memiliki permasalahan sendiri yang harus menjadi perhatian, terutama nasib anak cucu bangsa di masa depan.
Dalam pernyataan yang disampaikan kepada Kerukunan Keluarga (KEKAL) Akmil 1967, AM Hendropriyono mengatakan bahwa saat ini muncul pemikiran ideologi khilafah di tengah masyarakat.
Baca Juga: BLT Covid-19 Rp300 Ribu Diperpanjang hingga Juni 2021, Simak Cara Dapatkannya Berikut Ini
Oleh karena itu, ia meminta agar KEKAL Akmil 1967 melakukan tindakan untuk mengatasi serangan pemikiran ideologi khilafah tersebut.***