279 Juta Data Penduduk Indonesia Bocor, Kemenkominfo Panggil Direksi BPJS Kesehatan

22 Mei 2021, 07:16 WIB
Ilustrasi pembobolan oleh hacker. /Pixabay/geralt.

PR DEPOK – Sebanyak 279 juta data penduduk Indonesia diduga bocor dan diperjualbelikan oleh hacker dengan username Kotz.

Dikabarkan, Kotz menjual 279 data penduduk Indonesia tersebut seharga 0,15 BTC sekitar 6K USD atau setara dengan Rp86.384.100 di forum daring bernama forumraid.com.

Data yang diperjualkan dalam bentuk nomor KTP, nomor handphone, email, dan alamat itu bahkan mencantumkan pula besar gaji hingga status hidup atau mati.

Baca Juga: Israel Kembali Berulah Menyerbu Masjid Al Aqsa, Azzam Mujahid: Mereka Kira Palestina Lengah, Mereka Salah

Terkait kebocoran data tersebut, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) akhirnya angkat suara melalui Juru Bicara Kemenkominfo Dedy Permadi.

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari PMJ News, Dedy memastikan terdapat data dari Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS) yang berada dalam 279 juta data yang diperjualbelikan tersebut.

Temuan tersebut, dikatakan dia, berasal dari analisa yang dilakukan terhadap satu juta sampel data yang dibagikan secara gratis oleh akun bernama Kotz.

Baca Juga: Minta Indonesia Izinkan Hamas Buka Kantor Perwakilan di Jakarta, Hasmi: Fasilitasi Pengembangan Senjata Mereka

Setelah melakukan analisis, Kemenkominfo memperoleh 100.002 data penduduk Indonesia yang telah terkonfirmasi dari satu juta data tersebut yang berasal dari data BPJS Kesehatan.

"Bahwa 100.002 data pribadi ini diduga kuat berasal dari data BPJS Kesehatan," tutur Dedy di Gedung Kemenkominfo, Jakarta.

Data yang berasal dari BPJS Kesehatan itu mencantumkan nomor kartu peserta BPJS, kode kantor BPJS, data keluarga, tanggungan jaminan kesehatan, hingga status pembayaran jaminan.

Baca Juga: Dianggap Teroris dan Enggan Bekerja Sama, Joe Biden Tak Izinkan Hamas Mengisi Kembali Persenjataan Militernya

Namun, Kemenkominfo menegaskan total kebocoran 279 juta data tersebut merupakan gabungan dari peretas lain, bukan sepenuhnya data milik BPJS Kesehatan.

Lebih lanjut, Dedy mengatakan pihaknya telah melayangkan perintah pemanggilan terhadap Direksi BPJS Kesehatan. Langkah itu dilakukan untuk meminta klarifikasi perihal data yang bocor di Raid Forums.

"Pada hari ini (Jumat, 21 Mei 2021) Kemenkominfo akan memanggil Direksi BPJS Kesehatan untuk menyampaikan penjelasan terkait dengan dugaan kebocoran data ini," kata Dedy menjelaskan.

Baca Juga: Sebut Israel yang Duluan Menyerah dengan Gencatan Senjata, Hilmi Firdausi: Takbir Kemenangan Membahana di Gaza

Sebagai informasi, kebocoran data itu mulai mencuat ke publik usai akun @ndagels membuat ciutan mengenai 279 juta data milik Warga Negara Indonesia (WNI) yang dijual oleh hacker .

“Hayoloh kenapa ga rame ini data 279 juta penduduk indonesia bocor dan dijual dan bahkan data orang yg udah meninggal, kira - kira dari instansi mana?” tulis akun Mas Adem (@ndagels).

Kebocoran data ini mendapatkan tanggapan sinis dari masyarakat terutama warga net. Sebab, ini bukan pertama kalinya data penduduk Indonesia diperjual belikan.

Baca Juga: Gubernur Jatim Gelar Pesta Diduga Tanpa Prokes dan Pakai APBD , RH Teringat HRS: Kadang Keadilan Susah Didapat

Sebelumnya pada 27 November 2020 sialm, sebanyak 180 juta data penduduk Indonesia yang berasal dari data pendaftaran Pemilu tahun 2019 juga diperjual belikan di platform yang sama.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler