Sebut Cap Teroris Hamas Bisa Hilang Jika Buka Kantor di Negara Muslim, Hasmi: Setidaknya Tiket di Eropa dan AS

22 Mei 2021, 14:40 WIB
Pengamat Hukum Internasional, Hasmi Bakhtiar sebut Israel dibuat ketakutan oleh Hamas usai serang Palestina, mereka tidak pernah menyangka. /Twitter/@hasmibakhtiar

PR DEPOK - Pengamat Internasional, Hasmi Bakhtiar menanggapi soal Hamas yang memiliki agenda terbesar dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina.

Ia menyampaikan isi pidato dari Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, yakni memerdekaan Palestina dengan membangun hubungan dengan dunia Internasional, termasuk dengan Eropa dan Amerika.

Pernyataan itu disampaikan Hasmi Bakhtiar melalui akun Twitter pribadinya @hasmibakhtiar, pada Sabtu, 22 Mei 2021.

Baca Juga: Belum Genap Satu Hari Gencatan Senjata, Ketegangan Kembali Terjadi di Kompleks Masjid Al Aqsa

"Dalam pidatonya tadi, Ismail Haniyah menyampaikan bahwa salah satu agenda terbesar Hamas ke depan dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestine adalah membangun hubungan dg dunia internasional termasuk Eropa dan Amerika," kata Hasmi Bakhtiar.

Menurutnya, Hamas membutuhkan bantuan yakni untuk bisa keluar dari daftar organisasi teroris.

Caranya, kata Hasmi, yaitu dengan mengizinkan Hamas membuka kantor perwakilan terutama di negara-negara muslim dunia.

Baca Juga: Heru Pasang Badan hingga Bersumpah Bela Khofifah, FH: Ibu Lebih Baik Minta Maaf Akui Salah Langgar Prokes

Hasmi menegaskan bahwa hal ini akan membantu diplomasi Hamas dihadapan Eropa dan Amerika.

"Bantuan yg paling dibutuhkan Hamas adalah bagaimana Hamas bs keluar dr daftar organisasi teroris di beberapa negara. Caranya dg mengizinkan Hamas membuka kantor perwakilan terutama di negara2 muslim. Ini akan sangat membantu diplomasi Hamas terutama di hadapan Eropa dan Amerika," ujar Hasmi Bakhtiar, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.

Lalu, dikatakannya dari beberapa sumber Eropa, untuk menyelesaikan konflik di Palestina harus dilakukan dengan berkomunikasi dengan Hamas.

Cuitan Hasmi Bakhtiar.

Hasmi mengatakan, alangkah lucunya jika ada negara muslim yang merasa tak perlu membangun komunikasi dengan Hamas, bahkan sampai ada yang memusuhinya.

"Hari ini, beberapa sumber di Eropa mengatakan bahwa membangun komunikasi dg Hamas mutlak dilakukan jika ingin menyelesaikan konflik di Palestine. Jadi, alangkah lucunya jika negara muslim justru tidak merasa perlu membangun komunikasi dg Hamas apalagi sampai memusuhi," kata Hasmi Bakhtiar.

Ia menjelaskan sikap negara-negara di Eropa yakni terbelah dua. Ada yang mendukung Palestina, ada juga yang mendukung Israel.

Baca Juga: Jokowi Diminta Izinkan Hamas Buka Kantor di Jakarta, Dewi: Bela Palestina Bukan Gitu, Cukup Bantu Moral-Moril

"Sikap Eropa sendiri terkait issue Palestine terbagi dua. Yang mendukung Palestine relatif negara2 kecil spt Luxembourg, Malta, Finlandia dan Irlandia. Yang mendukung Israel di antaranya Yunani, Ceko, Austria dan Hongrie. Adapun Jerman masih sibuk dg perasaan bersalah masa lalu," ujar Hasmi Bakhtiar.

Menurut Hasmi, jalan diplomasi Hamas akan sangat panjang. Setidaknya ada tiket yang Hamas bawa dari negara muslim, saat berjalan ke Eropa dan Amerika.

"Jalan diplomasi Hamas ini gw rasa akan sangat panjang. Butuh dukungan dari negara2 muslim di dunia, setidaknya ada tiket yang dibawa Hamas dari negara muslim ketika berjalan ke Eropa dan Amerika. Semoga pak @jokowi ikut memberikan tiket tsb," kata Hasmi Bakhtiar.***

Editor: Muhamad Gilang Priyatna

Sumber: Twitter @hasmibakhtiar

Tags

Terkini

Terpopuler