PR DEPOK - Ketegangan tengah terjadi antara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP dengan Partai Demokrat.
Ketegangan yang terjadi antara kedua parpol ini kabarnya dipicu oleh pernyataan dari Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, yang menyebut Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY sebagai Bapak Bansos Indonesia.
Geram dengan pernyataan dari Hasto Kristiyanto, politisi Partai Demokrat, Rachland Nashidik, membalas Sekjen PDIP itu dengan menyinggung istilah Madam Bansos.
Baca Juga: Seorang Pria Korea Utara Dijatuhi Hukuman Tembak Mati karena Menjual Film dan Lagu Korea Selatan
Menurutnya, Hasto Kristiyanto bermaksud untuk menegur rekan separtainya, yakni sang Madam Bansos beserta kubunya.
"Sebenarnya bukan urusan kita bila Sekjen PDIP Hasto, bermaksud menegur rekan separtainya, yaitu Madam Bansos dan kubunya, bahwa "kekuasaan dengan cara salah bisa mengakibatkan karma politik". Korupsi Bansos memang sangat hina. Tapi ksatria dong, jangan nampar dengan tangan orang," ujar Rachland Nashidik, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter @RachlanNashidik.
Tak hanya Rachland, politisi Partai Demokrat lainnya juga turut bereaksi dengan pernyataan Hasto Kristiyanto yang menjuluki SBY sebagai Bapak Bansos Indonesia itu.
Salah satunya adalah Irwan Fecho yang menyerang balik Hasto dengan menyinggung soal kasus korupsi bansos yang menjerat politikus PDIP Juliari Peter Batubara.
Tak hanya itu, Irwan Fecho juga menyinggung soal program bansos di dua era pemerintahan yang berbeda, yakni era SBY dan era Jokowi.
Menurutnya, bansos di era SBY benar-benar membantu rakyat yang kesulitan, sementara bansos di era Jokowi malah dikorupsi oleh menteri yang berasal dari partainya Hasto Kristiyanto, yakni PDIP.
"Bansos jaman pak SBY benar-benar bantu rakyat yang susah saat itu. Bansos jaman pak Jokowi dikorupsi menteri dari partainya Hasto. Rakyat sudah susah di tengah pandemi malah ditipu, dikhianati dan dimanfaatkan. Jahat benar!" kata Irwan Fecho.
Untuk diketahui, sebelumnya Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menjuluki SBY sebagai Bapak Bansos Indonesia.
Julukan ini diberikan lantaran Hasto Kristiyanto menilai SBY bisa bertahan menjadi presiden di periode kedua saat itu karena memainkan politik bansos.
Baca Juga: Raja Rote NTT Serahkan Cenderamata ke Ganjar Pranowo, Vicoas TB Amalo Ungkapkan Hal Ini
Hasto menyebutkan bahwa pada tahun 2008-2009, SBY menggelontorkan dana bansos besar-besaran, yang nilainya mencapai 2 miliar dolar.***