Sentil Kinerja Komisaris Garuda Indonesia, Hendri Satrio: Mestinya Ada Tindakan, Minimal Dengar Rizal Ramli

3 Juni 2021, 15:36 WIB
Pengamat Politik, Hendri Satrio. /Twitter/@satriohendri.

PR DEPOK – Pengamat politik, Hendri Satrio mengungkapkan pendapatnya perihal kinerja Komisaris salah satu perusahaan BUMN, PT Garuda Indonesia.

Diketahui, publik tengah menyoroti jumlah utang PT Garuda Indonesia yang dikabarkan mencapai Rp70 triliun.

Hal itu sebelumnya disampaikan oleh Komisaris Independen Garuda Indonesia, Yenny Wahid.

Baca Juga: Sinopsis Film End of a Gun: Aksi Steven Seagal Bertarung untuk Mendapatkan Uang 2 Juta Dolar Amerika

Ia menyatakan bahwa utang PT Garuda Indonesia telah mencapai Rp20 Triliun saat ia masuk pada tahun 2020 lalu.

Hendri Satrio pun menyentil kinerja dari Komisaris Garuda Indonesia melalui akun Twitter-nya, @satriohendri.

Ia mempertanyakan, apakah Komisaris Garuda Indonesia selama ini tidak memantau kinerja perusahaan.

Maaf ya, Komisaris Garuda Indonesia selama ini apa tidak pantau kinerja perusahaan,” ujar Hendri Satrio pada Kamis, 3 Juni 2021 seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.

Baca Juga: Dengarkan dan Puji Lagu 'Butter' Milik BTS, Krisdayanti: Production-nya Max

Akademisi itu pun melontarkan sindiran dengan mengatakan bahwa para komisaris justru ‘pasang panggung’ dengan tidak mau digaji.

Pas Dirut pasang badan, mereka malah pasang panggung, gak mau digaji,” ucap dia.

Hendri Satrio pun menilai, apabila para komisaris bekerja dengan baik, sudah pasti ada sejumlah tindakan sebelum memburuk.

Paling tidak, menurutnya, dengan mendengarkan perkataan ekonom senior, Rizal Ramli.

Bila benar para Komisaris bekerja baik, mestinya sudah ada tindakan sebelum memburuk, minimal denger Bang @RamliRizal,” tutur Hendri Satrio.

Baca Juga: Temui Dubes Saudi, Luhut Binsar Pandjaitan dan Yenny Wahid Lobi agar Indonesia Dapat Kuota Haji 2021

Untuk diketahui, PT Garuda Indonesia sebelumnya dikabarkan tengah berada di ujung tanduk.

Tangkapan layar cuitan Hendri Satrio./Twitter/@satriohendri

Maskapai penerbangan milik BUMN tersebut dikabarkan mengalami kesulitan untuk bertahan di masa pandemi Covid-19 yang masih melanda.***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Twitter @satriohendri

Tags

Terkini

Terpopuler