Kritisi Rencana Kemenag Adakan TWK untuk Penceramah, Christ Wamea: Urus Kuota Haji Saja Tak Mampu!

5 Juni 2021, 08:50 WIB
Tokoh Papua, Christ Wamea kritisi Kemenag yang hendak adakan TWK dengan singgung soal kuota haji 2021. /Twitter.com/@PutraWadapi.

PR DEPOK - Tokoh Papua, Christ Wamea tampak melayangkan kritik pada Kementerian Agama (Kemenag), yang hendak membuat tes wawasan kebangsaan bagi penceramah di Indonesia.

Kompetensi yang serupa dengan tes wawasan kebangsaan itu menurut Menteri Agama (Menag) dibuat untuk memperkuat pemahaman para da'i terkait modernisasi beragama dan wawasan kebangsaan.

Menanggapi rencana Menag tersebut, Christ Wamea pun menyatakan bahwa untuk menangani kuota haji saja Kemenag tak mampu. Namun, justru ditambah mencetuskan tes wawasan kebangsaan bagi para da'i.

Baca Juga: Singgung Soal Pembatalan Haji, Fadli Zon: Ada Masalah Serius Apalagi Malaysia dapat Tambahan Kuota

Mengingat sebelumnya Kemenag telah memutuskan untuk membatalkan keberangkatan jemaah haji Indonesia, pada tahun 1442 Hijriyah/2021 Masehi, dengan salah satu alasannya adalah kuota haji.

Hal tersebut dilontarkan Christ Wamea melalui satu cuitan di akun Twitter pribadinya @PutraWadapi pada Jumat, 4 Juni 2021 kemarin.

"Urus kuota haji tdk mampu tapi mau test wawasan kebangsaan bagi pemceramah agama," ucap Christ Wamea seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.

Christ Wamea kritisi Kemenag yang hendak adakan TWK dengan singgung soal kuota haji 2021. Tangkap layar Twitter.com/@PutraWadapi.

 

Seperti diketahui sebelumnya, Kemenag dikabarkan akan segera menggelar bimbingan teknologi (bimtek), yang membahas soal moderasi beragama dan wawasan kebangsaan.

Hampir serupa dengan tes wawasan kebangsaan, kompetensi ini ditujukan untuk para penceramah di Indonesia agar semakin memperkuat pemahaman mereka soal wawasan kebangsaan.

"Fasilitas pembinaan ini untuk meningkatkan kompetensi para dai dalam menjawab dan merespons isu-isu aktual dengan strategi metode dakwah yang menitikberatkan pada wawasan kebangsaan atau sejalan dengan semboyan hubbul wathan minal iman," kata Gus Yaqut pada Kamis, 3 Juni 2021.

 

Menag berharap bimtek tersebut bisa memperkuat wawasan kebangsaan para penceramah Indonesia, hingga akhirnya bermuara pada penebaran ajaran agama yang penuh kasih dan cinta terhadap sesama umat beragama.

Kemudian, nantinya penceramah setelah mengikuti bimtek akan mendapatkan sertifikat, tetapi bukan untuk menjadi modal atau syarat wajib dai untuk bisa berceramah.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Twitter @PutraWadapi

Tags

Terkini

Terpopuler