PR DEPOK - Akademisi Cross Culture Institute, Ali Syarief, menilai bahwa pembatalan keberangkatan haji tahun 2021 hanya sebagai bungkus dari permasalahan yang sebenarnya sedang terjadi.
Dalam keterangannya, ia lantas menyinggung soal kezaliman yang mungkin saja diketahui oleh Arah Saudi.
"Bungkusnya, Pembatalan Pemberangkatan Haji 1442 H, isinya itu rames masalah kedzaliman," ujarnya, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari cuitan di akun Twitter pribadinya @alisyarief.
Baca Juga: Dianggap Melanggar Ketentuan Program Siaran, KPI Resmi Berhentikan Sementara Sinetron ‘Zahra’
Lebih lanjut, Ali Syarief mengatakan bahwa Kerajaan Arab Saudi pun tidak menutup kemungkinan memahami soal kondisi di Indonesia yang kerap terjadi aksi saling menyudutkan antar pihak, termasuk soal istilah kadrun yang kerap diartikan negatif terhadap umat Islam.
Tak hanya itu, sang akademisi juga menduga bahwa Arab Saudi juga mengetahui tentang Habib Rizieq yang kini tengah menjalani serangkaian proses hukum dan terancam hukuman penjara.
"Lebih jauh, apakah Saudi Arabia pun, bukan tdk faham bila regime ini men-kadrun2kan (penghinaan) kepada umat Islam, menjebloskan kepenjara HRS," tutur Ali Syarief memaparkan.
Baca Juga: Donald Trump Kembali Berulah, Facebook Blokir Akunnya hingga Tahun 2023
"Siapa berani jelaskan?" katanya di akhir cuitan tersebut.
Untuk diketahui, pemerintah Indonesia melalui Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut, telah resmi menetapkan pembatalan keberangkatan haji tahun 2021.
Alasan yang menjadi pertimbangan pemerintah adalah pandemi Covid-19 yang hingga saat ini masih belum mereda, sehingga dikhawatirkan jemaah haji asal Indonesia terpapar ketika mereka melaksanakan ibadah di Tanah Suci.
Baca Juga: Lirik 'Enough For You' Milik Olivia Rodrigo yang Jadi Lagu ke-7 dari Album SOUR
"Karena masih pandemi dan demi keselamatan jemaah, pemerintah memutuskan bahwa tahun ini tidak memberangkatkan kembali jemaah haji Indonesia," ujar Menag Gus Yaqut.
Sementara itu, sempat beredar kabar yang menyebutkan bahwa Kerajaan Arab Saudi sendiri memutuskan untuk tidak memberikan kuota haji kepada Indonesia.
Namun, isu ini telah dibantah oleh Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Essam bin Abed Al-Thaqafi, yang menyebutkan bahwa hingga saat ini belum ada instruksi yang dikeluarkan otoritas terkait pelaksanaan haji.
"Saya memberitahukan kepada Yang Mulia, bahwa berita-berita tersebut tidaklah benar dan hal itu tidaklah dikeluarkan oleh otoritas resmi Kerajaan Arab Saudi," ujar Essam dalam surat yang ditujukan kepada Pimpinan DPR RI.***