Nadiem Sebut Sekolah Saatnya Tatap Muka Usai Mal Dibuka, Hendri Satrio: Keliru Bila Membandingkan

5 Juni 2021, 17:22 WIB
Pengamat politik, Hendri Satrio. /Instagram.com/@hendrisatrio

PR DEPOK - Pengamat Politik Hendri Satrio belum lama ini menyoroti kebijakan pemerintah, yang hendak membuka sekolah dengan skema tatap muka pada Juli 2021 mendatang.

Dalam pernyataannya, Mendikbud-Ristek, Nadiem Makarim sempat menyinggung soal mal dan tempat umum lainnya yang sudah dibuka, sehingga ia menyatakan kini saatnya sekolah melakukan hal serupa, dengan pembejalaran tatap muka terbatas.

Menanggapi hal tersebut, Hendri menilai bahwa membandingkan mal dengan instansi pendidikan di tengah masa pandemi Covid-19 adalah keliru.

Baca Juga: Duga Pemerintah Arab Saudi Merasa Bersalah Pulangkan HRS, Rocky: Bertahun-tahun Dirawat, Pulang Malah Dihukum

"Keliru bila membandingkan dibukanya sekolah dengan dibukanya Mall atau tempat wisata saat Pandemi," kata Hendri Satrio seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter @satriohendri pada Sabtu, 5 Juni 2021.

Sebab, menurutnya, mal atau tempat umum lainnya seperti wisata merupakan tempat pilihan. Dengan kata lain, orang-orang tak menjadikan tempat tersebut sebagai prioritas.

Sedangkan berbeda dengan sekolah, Hendri Satrio mengatakan instansi pendidikan justru merupakan prioritas.

Baca Juga: Dubes Saudi Bantah Indonesia Tak Dapat Kuota Haji 2021, Musni Umar: Nasi Sudah Jadi Bubur, Calon Haji 'Apes'

"Mall atau tempat wisata adalah pilihan, tidak ada prioritas dalam kunjungan wisata atau mall, sementara pendidikan adalah prioritas #Hensat," ucapnya.

Dengan adanya skala prioritas yang jauh berbeda itu, Hendri Satrio lantas menjelaskan bahwa apabila sekolah tetap dibuka demi pendidikan, maka risikonya adalah tertular Covid-19.

Bagaimana tidak, faktanya pandemi Covid-19 masih terjadi di Indonesia sehingga risiko tertular merupakan keniscayaan.

Baca Juga: Sebut Pemerintah Arab Saudi Tahu Sebutan Kadrun, RG: Mereka Perhatikan, RI Terus Pakai Istilah yang Tidak Enak

"Pendidikan adalah prioritas ini penting dan utama. Nah, bila kemudian sekolah dibuka dengan alasan demi pendidikan, harus diingat bahwa Pandemi masih Ada, resiko "wajib" tertular akan ada. Mengapa resiko "wajib" tertular itu ada? #Hensat," ujar Hendri menjelaskan.

Dengan kebijakan pembelajaran tatap muka di tengah pandemi Covid-19, dia mengungkapkan orang tua mau tidak mau mesti merelakan anaknya pergi ke sekolah.

Sedangkan, mereka anak-anak yang bersekolah, Hendri Satrio berpendapat dihinggapi risiko tertular Covid-19.

Baca Juga: Salahkan Pemberi Info RI Tak Dapat Kuota Haji, Dasco: Pemerintah Taruh Orang di Arab Saudi, Dia yang Salah

Padahal menurutnya, ada pilihan lain yang masih bisa digunakan untuk meminimalisir risiko tersebut, yakni menunda pembelajaran tatap muka dengan belajar online. Apalagi jika mengingat belum adanya vaksin Covid-19 yang diperuntukkan bagi anak-anak.

Sementara untuk Mal, Hendri Satrio mengatakan tak ada kewajiban orang-orang untuk datang, dan itu pun pilihan dengan risiko ditanggung oleh masing-masing.

"Nah Kalo berwisata atau ke Mall sesungguhnya tidak ada kewajiban, itu pilihan dengan resiko yang ditanggung setiap orang tua," katanya.

Baca Juga: Garuda Dililit Utang hingga Rp70 Triliun, LaNyalla: Tawarkan Pensiun Dini, Bukan PHK Karyawan

Dengan perbedaan prioritas itu, Hendri Satrio menutukan anak-anak atau keluarga punya pilihan untuk tetap diam di rumah apabila ingin tetap sehat.

Mereka, dikatakan dia, bisa mencari waktu lain jika memang benar-benar ingin berwisata atau pergi ke mal, tentunya dengan disiplin protokol kesehatan.

"Bila ingin keluarganya tetap sehat ya tetap di rumah aja dulu atau kalau pun pengen banget wisata dan ngemall cari waktu tepat dan prokes ketat #Hensat," ujar Hendri Satrio mengakhiri cuitannya.

Pengamat, Hendri Satrio mengatakan keliru bila membadingkan sekolah dibuka dengan dibukanya mal atau tempat wisata saat masa pandemi Covid-19. Tangkap layar Twitter.com/@satriohendri.

Baca Juga: Ekspresi Cristiano Ronaldo Saat Dibisikin Pedri Jadi Perhatian, Apa yang Diucapkan Pasangan Emas Lionel Messi?

Diketahui sebelumnya, berdasarkan sejumlah pertimbangan, Mendikbud-Ristek Nadiem memutuskan untuk melakukan pembelajaran tatap muka secara terbatas pada Juli mendatang.

Keputusan itu diambil salah satunya setelah Nadiem mendengarkan langsung keluhan para pelajar melalui media sosial.

"Tidak ada tawar menawar untuk pendidikan, terlepas dari situasi yang kita hadapi," kata Mendikbud-Ristek, Nadiem Makarim melalui kanal YouTube Kemendikbud RI, pada Rabu, 2 Juni 2021.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Twitter @satriohendri

Tags

Terkini

Terpopuler