Ma’ruf Amin Minta Jangan Ada Pilihan Alquran atau Pancasila, Christ Wamea: Bapak Wapres, Tegur Itu Ketua KPK

7 Juni 2021, 19:46 WIB
Tokoh Papua, Christ Wamea. /Twitter @PutraWadapi

PR DEPOK – Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta jangan ada pihak yang memerintahkan untuk memilih Alquran atau Pancasila.

Menurutnya, agama dan Pancasila tidak boleh dipertentangkan.

"Kita tidak boleh mempertentangkan Pancasila dan agama, atau perintah memilih Pancasila atau Alquran," katanya seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Antara pada Senin, 7 Juni 2021.

Baca Juga: Sederet Keuntungan Jika Anda Lolos Seleksi Kartu Prakerja Gelombang 17

Pernyataan yang disampaikan Ma’ruf Amin tersebut kemudian ditanggapi oleh tokoh Papua, Christ Wamea melalui akun Twitter pribadinya @PutraWadapi.

Sontak saja, Christ Wamea menyinggung Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri yang belakangan ini menjadi sorotan lantaran polemik di KPK.

Cuitan Christ Wamea. Twitter @PutraWadapi

Bpk wapres tegur itu Ketua KPK jgn pertentangkan agama dengan pancasila,” ujarnya.

Baca Juga: Dikunjungi AHY dan Airlangga Hartarto, Ridwan Kamil Ungkap Kesan Berbeda Soal Pilpres 2024

Sebagai informasi, pernyataan Ma’ruf Amin terkait ideologi dan agama itu ia sampaikan saat penyambutan acara Bedah Buku Bedah Buku "Darul Misaq: Indonesia Negara Kesepakatan" dalam rangka Dies Natalis Ke-57 UNJ di Jakarta pada Senin, 7 Juni 2021.

Dalam kesempatan itu, Ma’ruf Amin juga membahas soal ceramah keagamaan di berbagai daerah yang masih kerap menyinggung tentang wacana pendirian negara Islam atau negara khilafah.

"Hal ini menjadi penting ketika dalam ceramah-ceramah keagamaan kini masih sering diselipi dengan wacana-wacana tentang pendirian negara Islam atau negara khilafah, walaupun organisasi-organisasi yang mengusung tema itu kini sudah tidak aktif lagi," katanya.

Baca Juga: Hendak Cari Gigi Hiu Prasejarah, Pria Ini Justru Diserang Buaya hingga Patah Tulang Tengkorak

Selain itu, lanjutnya, penolakan terhadap Pancasila serta penggunaan kekerasan atau teror berkedok jihad untuk perwujudan negara khilafah masih terjadi saat ini.

Ideologi perjuangan intoleran dan kekerasan tersebut dipengaruhi oleh gerakan-gerakan Islam transnasional yang disebabkan oleh pemahaman tekstual terhadap Alquran, kata wapres.

"Ideologi transnasional yang keras itu memang tidak terlepas dari pemahaman mereka terhadap teks-teks Alquran dan hadist secara literal dan kaku, sehingga mereka memiliki sikap yang intoleran dan radikal," tuturnya.

Baca Juga: Jelang Pesta Sepak Bola Benua Eropa, Simak 11 Stadion yang Terpilih untuk Menggelar Euro 2020

Bahkan, katanya, sebagian dari mereka bersikap ekstrem dan menganggap kelompok masyarakat lain, yang berbeda pandangan dengan mereka, sebagai kaum kafir.

Padahal, perdebatan tentang Islam dan negara Indonesia sudah diselesaikan oleh para pendiri bangsa, yang sebagian besar di antara mereka ialah tokoh Islam dan ulama.

"Sebenarnya perdebatan tentang Islam dan negara ini sudah selesai dilakukan oleh bapak pendiri (founding father) negara ini, yang di antara mereka adalah ulama dan tokoh Islam," ujarnya.

Baca Juga: Viral Video Temuan Telur dalam Telur di TikTok, Pakar Beberkan Penjelasan Ilmiah Ini

Oleh karena itu, terhadap adanya unsur khilafah dalam ceramah agama tersebut, Ma’ruf Amin menegaskan masyarakat harus memiliki pemahaman moderat dalam hubungan antara Islam dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler