Habib Rizieq Akui Belum Pantas Disebut Imam Besar, Musni Umar: Umat Islam Sematkan Itu sebagai Tanda Cinta

19 Juni 2021, 18:55 WIB
Kolase foto Musni Umar dan Habib Rizieq. /Twitter @musniumar dan @Kabar_FPI/

PR DEPOK – Akademisi sosiologi, Musni Umar buka suara terkait pernyataan yang belum lama ini dilontarkan eks pimpinan FPI, Habib Rizieq Shihab soal sebutan Imam Besar.

Habib Rizieq sebelumnya mengakui bahwa dirinya memang belum pantas disebut sebagai Imam Besar.

Sebab, jelas Habib Rizieq, dirinya selama ini masih mempunyai banyak kekurangan dan kesalahan.

Baca Juga: Takut Relawan JokPro akan Membuat Gaduh Masyarakat, Husin Shihab: Sikapnya Membuat Pihak Oposisi Makin Marah

Tak hanya itu, Habib Rizieq menyebutkan bahwa dirinya tidak pernah mendeklarasikan sebagai Imam Besar umat Islam.

Pernyataan Habib Rizieq tersebut lantas mendapat perhatian dari masyarakat luas, tak terkecuali Musni Umar.

Menurut Rektor Universitas Ibnu Chaldun itu, sebutan Imam Besar tersebut disematkan oleh umat Islam Indonesia.

Baca Juga: Musni Umar Bela UAS Soal Pelihara Anjing Akan Kurangi Amal: Beliau Banyak Ilmu, Mustahil jika Tanpa Dalil!

Cuitan Musni Umar. Twitter @musniumar

Imam Besar Habib Rizieq Syihab disematkan oleh umat Islam Indonesia,” tutur Musni Umar seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com pada Sabtu, 19 Juni 2021.

Maka dari itu, ia menilai bahwa sebutan Imam Besar bukan merupakan keinginan Habib Rizieq seorang.

Bukan maunya HRS,” ucap Musni Umar melalui akun Twitter miliknya, @musniumar.

Baca Juga: Prediksi Copa America 2021 Grup B Venezuela vs Ekuador, La Tricolor Bidik Kemenangan Perdana dari La Vinotinto

Ia berpendapat bahwa sebutan Imam Besar yang disematkan pada Habib Rizieq sebagai bentuk tanda hormat dan cinta dari umat.

Tanda hormat dan cinta tersebut, lanjut dia, disematkan karena Habib Rizieq dianggap konsisten, jujur, serta berani melawan kezaliman dan ketidakadilan.

Umat sematkan IB HRS sebagai tanda hormat dan cinta kpd beliau yg dianggap konsisten, jujur, a'lim dan berani melawan kezaliman dan ketidak-adilan,” ujarnya.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Tags

Terkini

Terpopuler