Jenazah Covid-19 Tergeletak di Depan Rumah, Ferdinand: Nies, Memang Tak Mudah Urus Jakarta, Mundur Saja

23 Juni 2021, 18:52 WIB
Ferdinand Hutahaean. /Twitter @FerdinandHaean3

PR DEPOK – Mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean turut menyoroti viralnya jenazah pasien positif Covid-19 yang tergeletak di depan rumahnya di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Ferdinand tampak tidak habis pikir jenazah positif Covid-19 di Jakarta tersebut hanya didiamkan saja di depan rumahnya selama berjam-jam.

Lantas Ferdinand menyindir Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk mundur dari jabatannya lantaran dinilai tidak bisa mengurus Jakarta.

Baca Juga: Sinopsis Film Dead Man Down: Aksi Balas Dendam Colin Farrell Atas Kematian Keluarganya

Sindiran tersebut disampaikan Ferdinand melalui akun Twitter pribadinya @FerdinandHaean3.

Cuitan Ferdinand Hutahaean. Twitter @FerdinandHaean3

Jakarta oh Jakarta..!! Orang meninggal covid tergeletak begitu saja? Apakah kasus di India sdh mulai terjadi di Jakarta? Dimana mayat2 bahkan tak bisa di kremasi dan akhirnya dibuang ke sungai Gangga? Nies, mmg tdk mudah urus Jakarta, mundur sajalah biar diurus A Riza Patria,” ujarnya.

Diketahui, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid -19 mencatat secara akumulatif, jumlah kasus positif Covid-19 paling banyak terdapat di DKI Jakarta dengan 482.264 kasus pada Selasa, 22 Juni 2021.

Baca Juga: Sinopsis Film The Expendables 2: Aksi Sekelompok Tim untuk Menyelamatkan Perbudakan di Rusia

Sementara pada Minggu, 20 Juni 2021, konfirmasi positif Covid-19 harian Jakarta memecahkan rekor baru dengan penambahan mencapai 5.582 kasus, setelah tiga hari terakhir di atas 4000 kasus.

Sebelumnya, Anies Baswedan meminta kepada semua pihak agar tidak memandang lonjakan kasus Covid-19 seperti angka korban meninggal ataupun dirawat secara serius, hanya sebagai angka-angka statistik belaka.

"Saya perlu garisbawahi semua, ketika menyebutkan jumlah kasus, jangan pernah tempatkan persoalan Covid-19 ini seperti angka statistik begitu saja bertambah kasus dan berkurang kasus," katanya seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Antara pada Rabu, 23 Juni 2021.

Baca Juga: Keberatan Komnas HAM Panggil BIN Soal TWK, Pengamat: Konfirmasi Saja ke BKN

Menurut Anies, hal itu karena setiap satu angka kasus Covid-19 yang meningkat, berarti ada satu nyawa yang terpapar.

Artinya, setiap satu nyawa berarti ada satu orang dalam keluarga yang harus mendapat perawatan dan akan ada banyak kekhawatiran yang terjadi di keluarga itu.

"Bayangkan keluarga yang tegang, bayangkan pasien yang perlu perawatan intensif karena terpapar," tuturnya.

Baca Juga: Merasa Usulan ‘Tidurkan’ Indonesia Didengar oleh Anies Baswedan, Teddy Gusnaidi: Kali Ini Harus Apresiasi Dia

Oleh karena itu, Anies sangat menekankan agar semua pihak bisa merasakan kepedulian kepada mereka yang terpapar Covid-19.

"Ini adalah saudara kita, ini adalah warga kita, dan setiap satu angka disebut itu adalah satu nyawa, itu adalah anak, ayah ibu, kakak, adik dari kita semua," ujarnya.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA Twitter @FerdinandHaean3

Tags

Terkini

Terpopuler