Ratusan Ulama Wafat Selama Covid-19, Tifatul Sembiring Kutip Sabda Nabi Muhammad: Musibah bagi Suatu Kaum

6 Juli 2021, 16:51 WIB
Anggota Komisi III DPR RI, Tifatul Sembiring. /Dok. DPR RI.

PR DEPOK – Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Tifatul Sembiring menyoroti soal ulama yang meninggal dunia selama masa pandemi Covid-19 di Indonesia.

Diketahui, sebanyak 584 kiai dan ulama meninggal dunia selama pandemi Covid-19 berlangsung di Indonesia.

Tifatul Sembiring melalui akun Twitter pribadinya @tifsembiring menuturkan sabda Nabi Muhammad SAW dalam menanggapi soal ratusan ulama meninggal dunia selama pandemi Covid-19.

Baca Juga: Diduga Sindir Anies Baswedan ‘Kampanye Politik’, Yunarto Wijaya: Juru Wabah Gak Usah Berpolitik Terlalu Jauh

Nabi Muhammad SAW, dikatakan Tifatul Sembiring, telah berpesan bahwa sebagian dari tanda kiamat adalah dicabutnya ilmu dengan diwafatkannya ulama.

Pesan Nabi saw: Sebagian dr tanda kiamat itu adalah dicabut ilmu dg diwafatkannya ulama,” katanya dikutip Pikiranrakyat-Depok.com pada Selasa, 6 Juli 2021.

Lebih lanjut, Tifatul Sembiring menuturkan bahwa wafatnya ulama merupakan musibah bagi suatu kaum.

Baca Juga: Resmi, Pemerintah Tiadakan Salat Hari Raya Iduladha dan Takbiran Keliling di Wilayah PPKM Darurat

Wafatnya ulama itu, musibah bagi suatu kaum,” ucap anggota DPR RI itu menjelaskan.

Tak cukup sampai di situ, Tifatul Sembiring pun mengucapkan doa bagi para ulama yang telah wafat.

Semoga Allah swt meridhoi mrk, melapangkan dan menerangi kuburnya, memasukkan mrk ke dalam jannatul khuluud,” tutur dia mengakhiri cuitannya.

Cuitan politisi PKS, Tifatul Sembiring merespons ratusan ulama meninggal selama pandemi Covid-19. Tangkap layar Twitter.com/@tifsembiring.

Baca Juga: Pemerintah Putuskan Perpanjang Masa PPKM Mikro pada 6 Juli sampai 20 Juli 2021 di Luar Pulau Jawa dan Bali

Sebelumnya, Wasekjen MUI, Abdul Ghaffar Rozin menerangkan bahwa pihak pesantren sebenarnya memiliki tingkat kesadaran tinggi terkait bahaya Covid-19.

Akan tetapi, kasus Covid-19 mulai meningkat setelah libur Lebaran dan dalam beberapa waktu belakangan.

Menurutnya, kondisi itu diperparah oleh kemunculan varian baru Corona sehingga menjadi salah satu faktor dalam meningkatnya kasus Covid-19 di lingkungan pondok pesantren.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Tags

Terkini

Terpopuler