PR DEPOK - Tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Umar Hasibuan atau Gus Umar, mengomentari pernyataan Luhut Binsar Pandjaitan soal masuknya TKA China ke Indonesia saat PPKM Darurat berlaku.
Gus Umar menyoroti pernyataan Luhut Binsar Pandjaitan yang meminta agar tak ada pihak yang asal ngomong jika tidak mengetahui permasalahannya.
Menurut Gus Umar, Luhut Binsar Pandjaitan seharusnya tidak arogan dan menjelaskan kepada publik jika ada yang tak dimengerti.
Ia lantas meminta agar Menteri Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) itu memaparkan kepada publik alasan TKA China terus datang dan menyebutkan proyek yang mereka kerjakan.
"Kalau kita Gak ngerti ya jelasin Donk kepublik knp TKA China Trs datang dan proyek apa yg mrk kerjakan," ujarnya, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari cuitan di akun Twitter pribadinya @UmarChelsea75.
Lebih lanjut, Gus Umar menilai bahwa rakyat pun harus tahu tentang alasan kedatangan para tenaga kerja asing dari China tersebut.
Baca Juga: Kapan Pencairan Bansos PKH Tahap 3 Tahun 2021? Simak Bocoran Jadwal Pencairan PKH Berikut Ini
"Rakyat perlu tahu juga. Arogan banget jadi orang," katanya menambahkan.
Untuk diketahui, sebelumnya sempat beredar kabar yang menyebutkan bahwa pada 3 Juli 2021 lalu, sebanyak 20 TKA China kembali masuk ke Indonesia melalui Bandara Sultan Hasanuddin, Sulawesi Selatan.
Atas kedatangan para TKA China ini, Menko Marves sekaligus Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Luhut Binsar Pandjaitan, meminta publik untuik tidak asal bicara.
Ia mengatakan, semua orang asing yang datang ke Tanah Air harus memiliki kartu vaksinasi, yang artinya orang tersebut sudah divaksinasi hingga dosis kedua.
Selain itu, Luhut juga menuturkan bahwa para TKA China ini telah melakukan tes PCR dengan hasil yang negatif.
Oleh karena itu, Luhut menilai tak ada yang aneh dengan masuknya para TKA China ke Indonesia.
Baca Juga: Daftar Bansos yang Diberikan Pemerintah Selama PPKM Darurat Juli 2021
Ia lantas meminta agar tak ada yang asal bicara jika tak mengerti masalahnya.***