Komentari Luhut Jelaskan Alasan Tiada Lockdown, Natalius Pigai: Jokowi dan Rezim Mundur Kalau Tidak Sanggup

8 Juli 2021, 14:35 WIB
Mantan Komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai. /Antara/Widodo S Jusuf./

PR DEPOK - Mantan Komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai memberikan respons soal pernyataan Luhut Binsar Pandjaitan terkait alasan pemerintah RI tidak menerapkan lockdown, tetapi PPKM Darurat.

Komentar Natalius Pigai terhadap Luhut dibagikan melalui akun Twitter pribadinya @NataliusPigai2 pada Kamis 8 Juli 2021.

Menurut Natalius Pigai, bahasa yang digunakan luhut dalam memberikan alasan ditiadakannya lockdown di Indonesia merupakan pernyataan tersirat bahwa pemerintahan sekarang tidak mampu lagi memimpin.

Baca Juga: PPKM Darurat di Depok Dinilai Menyulitkan, Pelaku UMKM Minta Diperhatikan

“Pak Luhut pakai bahasa Preman Pasar. Sy suka pernyataan ini karena Luhut secara tersirat sudah kibarkan bendera putih karena rezim ini tidak mampu memimpin,” tulis Natalius Pigai sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.

Maka dari itu, Tokoh asal Papua tersebut menganjurkan agar Presiden Jokowi untuk mundur jika tidak sanggup.

“Sy sarankan Jokowi & Rezim mundur kalau tdk sanggup. Bukan kalian saja, Ngr lain juga mundur ko,” tulis Natalius Pigai pada akhir cuitannya.

Cuitan Nathalius Pigai. Tangkap layar Twitter @NataliusPigai2

Sebelumnya, Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan alasan pemerintah tidak memilih me-lockdown Jakarta di tengah lonjakan kasus Covid.

Baca Juga: Kapolda Metro Jaya Inginkan Perluas Jangkauan Penyekatan demi Cegah Klaster Baru Covid-19 Selama PPKM Darurat

Luhut mengungkapkan beberapa pertimbangan pemerintah tidak menerapkan lockdown Jakarta dalam podcast Deddy Corbuzier, pada Selasa 6 Juli 2021.

Dedy Corbuzier saat itu bertanya ke Luhut soal nama pembatasan bagi masyarakat yang berubah-ubah, dari PSBB hingga sekarang PPKM Darurat.

Luhut lalu menyebut bahwa PSBB dan PPKM adalah dua hal yang berbeda.

"PSBB itu kan lahirnya dari bawah, di satu provinsi pengin dia melakukan itu dia bikin nanti diajukan ke pemerintah disahkan oleh Kementerian Kesehatan. Kalau PPKM ini tuh dari pusat, bisa langsung ke berbagai provinsi atau secara nasional. Jadi dua hal yang berbeda itu," ujar Luhut.

Baca Juga: Dilarang Buka Warung Selama PPKM Darurat, Benny Harman ke Jokowi: Adakah Negara Siapkan Sembako untuk Rakyat?

Deddy Corbuzier kemudian bertanya mengapa Jakarta tidak di-lockdown saja. Luhut menyebut Jakarta tidak lockdown karena pemerintah memikirkan nasib rakyat.

"Kenapa nggak Jakarta lockdown, beres, Pak," kata Deddy.

"Lockdown itu gini, tidak segampang itu juga, mati semua rakyat nanti kalau kita lockdown. Jadi kita pikir-pikir bagaimana saya kan sudah bilang tadi, bagaimana kita nyeimbangkan, masih bisa. Sekarang pertanyaan juga kalau kita lockdown, apa bisa kita lockdown, itu juga pertanyaan berikutnya. Belum tentu juga bisa," ujar Luhut.

Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Beredar Link Bantuan Sosial Tunai PPKM Darurat Rp300.000, Simak Faktanya

"Jadi kita timbang-timbang matang. Makanya saya bilang tadi, proses pengambilan keputusan itu tidak sesederhana itu, tidak satu angle aja kita lihat. Banyak pertimbangan-pertimbangan lain sebelum go," katanya.***

Editor: Yunita Amelia Rahma

Sumber: Youtube Deddy Corbuzier Twitter @NataliusPigai2

Tags

Terkini

Terpopuler