PR DEPOK – Wakil Ketua Komisi IX DPR Fraksi PKB, Nihayatul Wafiroh atau akrab disapa Niknik sangat terkejut mendengar kabar Kimia Farma memberikan layanan vaksinasi gotong royong individu berbayar secara resmi mulai Senin, 12 Juli 2021 besok.
Niknik Wafiroh mengaku di Komisi IX DPR belum pernah mendengar bahkan dilaporkan soal istilah vaksinasi gotong royong individu.
“Beli???? Hah??? Sumpah dont ask me about that. Kami di komisi IX belum pernah mendengar ataupun dilapori akan ada istilah Vaksin Gotong Royong Individual, apalagi beli,” ujarnya seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari akun Twitter pribadinya @ninikwafiroh pada Minggu, 11 Juli 2021.
Menurut Niknik Wafiroh, ia dan pihaknya hanya mengetahui dua jenis vaksin gratis, yaitu untuk masyarakat dan untuk perusahaan.
“Dalam pengetahuan kami jenis vaksin hanya dua:
1. Vaksin untuk masyarakat
2. Vaksin yang disediakan perusahaan untuk karyawan dan keluarga karyawan.
Dan keduanya GRATIS, sesuai keputusan komisi IX dan diperkuat oleh keputusan Presiden @jokowi,” tuturnya.
Lantas mendengar kabar vaksin diperjualbelikan, Niknik Wafiroh pun terkejut dan telah meminta konfirmasi dari Menteri Kesehatan.
“Lah ini kok tiba-tiba ada vaksin yang diperjualbelikan ??? Well kami sudah tanya ke Menkes @KemenkesRI, tapi belum dijawab, nanti kalau sudah dijawab, I will share jawabannya ya,” ujarnya.
Sebagai informasi, PT Kimia Farma Diagnostika siap memberikan vaksinasi gotong royong individu untuk dijual kepada masyarakat di Jawa dan Bali dengan jumlah vaksin mencapai 1,5 juta dosis.
"Saat ini untuk vaksin gotong royong baru Sinopharm jenisnya dan sudah masuk 500.000 batch I dan satu juta batch II, jadi total 1,5 juta," kata Plt Direktur Utama Kimia Farma Diagnostika Agus Chandra seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Antara.
Agus menjelaskan program vaksinasi gotong royong individu tahap pertama akan tersedia di delapan klinik yang tersebar di enam kota, yakni tiga klinik di Jakarta, lalu Bandung, Semarang, Solo, Surabaya, dan Bali.
Selain menyediakan vaksin di klinik, Kimia Farma Diagnostika juga akan memperluas jangkauan vaksinasi mulai dari bandara hingga ke pusat-pusat perbelanjaan di berbagai kota besar usai pemerintah mencabut kebijakan PPKM Darurat.
Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, pemerintah telah menetapkan harga vaksin dosis lengkap Sinopharm berbayar untuk individu sebesar Rp879.140 per orang.
Baca Juga: Ada Vaksin Covid-19 Berbayar di Kimia Farma, DPR: Kesehatan Rakyat Tidak untuk Dikomersialkan
Harga itu sesuai Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/4643/2021.
Keputusan Menteri Kesehatan tersebut berisi tentang sejumlah aturan terkait penetapan besaran harga pembelian vaksin produksi Sinopharm melalui penunjukan PT Bio Farma (Persero) dalam pelaksanaan pengadaan vaksin Covid-19 dan tarif maksimal pelayanan untuk pelaksanaan Vaksinasi Gotong Royong.
Sesuai dengan aturan tersebut, harga vaksin per dosis Rp321.660 ditambah dengan harga layanan Rp117.910 sehingga harga per dosis vaksin yang dibebankan kepada penerima manfaat seharga Rp439.570 per dosis.***