Sentil Faisal Basri yang Sebut Jual Vaksin Tindakan Biadab, Ferdinand: Mulutmu Kasar! Ini untuk yang Mampu

12 Juli 2021, 14:00 WIB
Mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean. /Instagram @ferdinand_hutahaean

PR DEPOK – Mantan politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean turut menanggapi pernyataan ekonom Faisal Basri soal layanan vaksin gotong royong berbayar oleh Kimia Farma.

Sebelumnya Faisal Basri mengatakan bahwa rencana praktik penjualan vaksin gotong royong adalah tindakan biadab. Menurutnya karena pasokan vaksin di Indonesia masih terbatas.

Faisal Basri pun meminta pemerintah untuk melarang adanya penjualan vaksin gotong royong. Terlebih, perusahaan yang menjualnya merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Baca Juga: Sebut Ada Cara agar PPKM Darurat Berhasil, Mardani Ali Sera: Kita Mesti Punya Sistem Monitoring yang Akurat

Pendapat tersebut disampaikan Faisal Basri melalui akun Twitter pribadinya @FaisalBasri pada Minggu, 11 Juli 2021.

Cuitan Faisal Basri. Twitter @FaisalBasri

Pasokan vaksin masih terbatas. Praktik jualan vaksin adalah tindakan biadab. Pemerintah harus melarangnya, apalagi yang jualan BUMN,” katanya.

Sebutan biadab oleh Faisal Basri tersebut kemudian menjadi sorotan Ferdinand Hutahaean. Dia tidak setuju jika program vaksin gotong royong dinilai seperti itu.

Baca Juga: Tegaskan Jakarta Tak Terapkan Vaksinasi Berbayar, Wagub DKI: Masih Gratis, Tidak Perlu Bayar

Pasalnya, kata Ferdinand Hutahaean, vaksin gotong royong berbayar diperuntukkan khusus bagi masyarakat yang mampu dan mau serta tidak mengurangi pasokan vaksin gratis.

Lantas Ferdinand Hutahaean menyentil Faisal Basri karena melontarkan perkataan kasar.

Cuitan Ferdinand Hutahaean. Twitter @FerdinandHaean3

Dlm KBBI, biadab itu berarti kejam, blm beradab, kurang ajar. Kalau dihubungkan dgn vaksin berbayar yg diperuntukkan bg warga yg MAMPU dan MAU, dmn unsur biadabnya? Ini utk yg MAMPU dan MAU, tdk dipaksa dan tdk mengurangi vaksin gratis. Mulutmu kasar..!” ujarnya seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari akun Twitter pribadinya @FerdinandHaean3 pada Senin, 12 Juli 2021.

Baca Juga: Soal Vaksin Gotong Royong, Andi Arief: Pak Jokowi Sempet-sempetnya Setujui Jualan ke Rakyat

Perlu diketahui, PT Kimia Farma Tbk atau KF menunda jadwal penjualan Vaksinasi Gotong Royong Individu yang rencananya dimulai pada Senin ini lantaran menuai kritik dari masyarakat.

"Kami mohon maaf karena jadwal Vaksinasi Gotong Royong Individu yang semula dimulai hari Senin, 12 Juli 2021 akan kami tunda hingga pemberitahuan selanjutnya," kata Corporate Secretary Kimia Farma Ganti Winarno Putro seperti diberitakan sebelumnya.

Sebelumnya, PT Kimia Farma Diagnostika (KFD), cucu usaha KF, menyediakan 40.000 dosis vaksin gotong royong individu berbayar untuk tahap pertama penyaluran vaksinasi di enam kota Jawa dan Bali.

Baca Juga: Tak Cuma Sebabkan Hiperkalemia, Berikut 5 Efek Samping jika Konsumsi Air Kelapa Berlebihan

Plt Direktur Utama KFD Agus Chandra mengatakan pihaknya membuka delapan titik penjualan vaksin Covid-19 melalui jaringan klinik perusahaan, yakni tiga di Jakarta, lalu satu di Bandung, Solo, Semarang, Surabaya, dan Bali.

Berdasarkan aturan pemerintah, harga vaksin gotong royong berbayar per dosis Rp321.660 ditambah dengan harga layanan Rp117.910, sehingga harga per dosis vaksin yang dibebankan kepada penerima manfaat seharga Rp439.570 per dosis.

Dengan setiap orang mendapatkan suntikan sebanyak dua kali, maka harga paket lengkap vaksin mencapai Rp879.140 per individu.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Tags

Terkini

Terpopuler