Pemerintah akan Sediakan Tambahan RS Darurat Covid-19 di Tujuh Kawasan demi Antisipasi Kebutuhan

21 Juli 2021, 13:40 WIB
Ilustrasi RS Darurat Covid-19. /Tangkap layar YouTube/Sekretariat Presiden

PR DEPOK – Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan menyediakan tambahan sekurangnya enam belas bangunan yang akan diubah menjadi fasilitas Rumah Sakit (RS) Darurat Covid-19 di tujuh kawasan perkotaan demi mengantisipasi kebutuhan akibat naiknya kasus.

Ketujuh kawasan yang ditunjuk untuk dibuat menjadi RS Darurat Covid-19 di antaranya Jakarta, Bandung, Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta, Semarang, Solo Raya, Surabaya, dan Bali.

“Sesuai dengan tugas yang diberikan oleh Pemerintah, Kementerian PUPR menyiapkan tidak hanya ruang isolasi, tetapi juga rumah sakit. Contohnya Asrama Haji di Pondok Gede yang terdiri dari lima gedung yang telah diubah menjadi Rumah Sakit Darurat untuk penanganan COVID-19 dengan total hampir 900 tempat tidur, termasuk untuk menampung tenaga kesehatan,” ungkap Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari situs resmi Sekretariat Kabinet.

Gedung Asrama Haji Pondok Gede sendiri merupakan contoh tempat yang telah diubah menjadi RS Darurat Covid-19 dengan memanfaatkan sejumlah ruang seperti Gedung A, Gedung B, Gedung C, Gedung H, dan Gedung D5 yang sudah mulai digunakan sejak Jumat, 16 Juli 2021 lalu.

Baca Juga: 5 Pemain Terkenal yang Idolakan Cristiano Ronaldo, Mulai dari Harry Kane hingga Kylian Mbappe

Kemudian terdapat Gedung D3 dan D4 yang dipergunakan oleh para tenaga kesehatan.

Tidak hanya Asrama Haji Pondok Gede, karena nantinya di Jakarta ada beberapa tempat yang akan disediakan seperti Rumah Susun (Rusun) Pasar Rumput dan Gedung Pusat Kesehatan Ibu Anak (PKIA) Kiara di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM).

Rusun Pasar Rumput nantinya akan memakai tiga tower yang ada dengan total 5.952 tempat tidur dengan rincian tower 1 akan menggunakan 689 unit dengan total 2.067 tempat tidur, kemudian tower 2 sebanyak 606 unit total 1.818 tempat tidur dan tower 3 sebanyak 689 unit dengan jumlah 2.067 tempat tidur.

Sementara di Gedung PKIA Kiara di RSCM akan menggunakan lantai 3,4,5,8,9, dan 10 dengan total 394 tempat tidur.

Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Beredar Kabar Syarat Membuat KTP Harus Memiliki Sertifikat Vaksin Covid-19, Simak Faktanya

Endra S. Atmawidjaja selaku Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan sekaligus Juru Bicara (Jubir) Kementerian PUPR mengatakan pengerjaan di RSCM ini direncanakan akan selesai pada tiga minggu ke depan.

“Penyelesaian renovasi Gedung PKIA Kiara RSCM paling lambat selesai pada tiga pekan ke depan,” ucap Endra.

Kemudian ada juga dua fasilitas di Bali dan empat fasilitas di DI Yogyakarta.

“Terdapat setidaknya tiga fasilitas RS Darurat COVID-19 di Bandung yang disiapkan dan diperkirakan mulai beroperasi Rabu, 21 Juli 2021,” sambungnya.

Baca Juga: Rektor UI Dibolehkan Rangkap Jabatan, Faisal Basri: Mungkinkah Presiden Tak Baca Apa yang Ia Tandatangani?

Sedangkan di Surabaya, Endra menerangkan bahwa kini tengah disiapkan RS Indrapura Surabaya untuk memberikan layanan kepada pasien Covid-19 yang direncanakan akan selesai pada Awal Agustus 2021.

“Kementerian PUPR juga tengah menyiapkan fasilitas isolasi dan perawatan COVID-19 di Semarang dan Solo Raya yang diperkirakan dapat beroperasi mulai Kamis, 22 Juli 2021 yang akan datang,” terang Endra.

Sebagai bentuk langkah antisipatif, Kementerian PUPR terus mengubah bangunan lain di Pulau Jawa-Bali yang sudah menjadi RS Darurat Covid-19.

Sejak awal terjadi pandemi, sejumlah RS Darurat sudah disediakan di antaranya S Pulau Galang di Kepulauan Riau, Wisma Atlet Kemayoran dan Rusun Pasar Rumput di DKI Jakarta, RSUD Lamongan di Jawa Timur dan RS Universitas Muhammadiyah Malang di Jawa Timur, dan RS Akademik UGM di Yogyakarta.***

Editor: Muhamad Gilang Priyatna

Sumber: Sekretariat Kabinet

Tags

Terkini

Terpopuler