Jokowi Tegas Takkan Lockdown karena Rakyat Menjerit, Rachland: Jerit karena Lapar Pak! Makanya Kasih Makan

30 Juli 2021, 15:23 WIB
Politisi Partai Demokrat, Rachland Nashidik. /Antara

PR DEPOK - Politisi Partai Demokrat, Rachland Nashidik, mengomentari pernyataan Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi yang mengatakan bahwa Indonesia tak bisa lockdown karena rakyat akan semakin kesulitan.

Rachland Nashidik menanggapi alasan Jokowi tidak menerapkan lockdown lantaran saat PPKM Darurat saja rakyat sudah menjerit.

Menurut Rachland Nashidik, rakyat menjerit karena kelaparan tak bisa mencari uang untuk makan.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Huruf Pertama yang Dilihat Pertama Kali dapat Menggambarkan Kepribadian Anda

"Menjerit karena lapar, Pak. Di suruh di rumah tapi tak diberi makan," ujarnya, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari cuitan di akun Twitter pribadinya @RachlanNashidik.

Lebih lanjut, ia meminta agar negara memenuhi kebutuhan pokok makanan untuk rakyat.

Pasalnya, kata Rachland Nashidik, itu adalah syarat untuk menerapkan lockdown total di suatu negara.

Baca Juga: Jokowi Sebut RI Tak Bisa Lockdown, Said Didu: Rakyat Menjerit Karena Kehidupannya Tidak Dijamin saat PPKM

"Makanya negara kasih makan rakyat dong. Itu syaratnya lockdown," tuturnya di akhir cuitan.

Cuitan Rachland Nashidik. Tangkap layar Twitter @RachlanNashidik

Untuk diketahui, sebelumnya Presiden Jokowi memaparkan alasan hingga saat ini belum memutuskan untuk lockdown total.

Dalam pernyataan yang disampaikan pada Jumat, 20 Juli 2021 dalam acara Pemberian Bantuan Presiden atau Banpres Produktif Usaha Mikro di halaman Istana Merdeka.

Baca Juga: Cara Dapatkan Insentif dengan Mengikuti Pelatihan di Kartu Prakerja Gelombang 18 yang akan Dibuka

Jokowi mengatakan bahwa ia mengetahui rakyatnya saat ini tengah dalam kondisi kesulitan.

"Saya tahu bahwa Bapak Ibu semuanya sekarang ini pada kondisi yang tidak mudah, benar? Sangat sulit, benar? Tapi itu dirasakan oleh semuanya," tuturnya.

Ia menegaskan bahwa kesulitan tak hanya dirasakan di Indonesia, tetapi di seluruh dunia.

Baca Juga: Cara Dapatkan Insentif dengan Mengikuti Pelatihan di Kartu Prakerja Gelombang 18 yang akan Dibuka

Presiden RI ke-7 itupun membeberkan bahwa PPKM Darurat adalah satu-satunya cara untuk menekan lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia.

Namun, Jokowi menyebutkan bahwa negara tidak bisa menerapkan lockdown.

Pasalnya, kata sang presiden, saat PPKM Darurat saja rakyat sudah banyak yang mengeluh dan menjerit.

Baca Juga: Presiden Filipina Duterte Perintahkan Pihak Berwenang Tangkap Warganya yang Keluar Rumah tapi Belum Divaksin

"Sekali lagi kita ini selalu yang kita jalanan sisi kesehatannya bisa kita tangani tetapi sisi ekonominya juga pelan-pelan kita jalankan, nggak bisa kita tutup seperti negara lain, lockdown, lockdown itu artinya ditutup total," tuturnya.

"Kemarin yang namanya PPKM Darurat itu kan namanya semi lockdown, saya masuk ke kampung, saya masuk ke daerah, semuanya menjerit minta untuk dibuka. Saya kira Bapak Ibu juga sama, mengalami hal yang sama," kata Jokowi.

Menurutnya, jika lockdown diterapkan maka kemungkinan rakyat pun akan menjerit minta untuk dibuka kembali.

Baca Juga: Selain Dirikan BMKG, Ruhut Klaim Megawati Juga Buat Mahkamah Konstitusi: Apel Jatuh Tak Jauh dari Batangnya

"Kalau lockdown kita bisa bayangkan, dan itu belum juga bisa menjamin dengan lockdown itu permasalahan jadi selesai. Dan itu sekali lagi, Bapak Ibu harus bekerja lebih keras lagi dalam situasi saat ini, bertahan dengan sekuat tenaga meskipun omsetnya turun, tetap harus kita jalani," tutur Presiden Jokowi.***

Editor: Annisa.Fauziah

Tags

Terkini

Terpopuler