PR DEPOK - Rektor Universitas Ibnu Chaldun (UIC) Musni Umar belum lama ini menyoroti aksi Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang membagikan sembako kepada masyarakat.
Sembako tersebut diketahui merupakan bagian dari bantuan sosial (bansos), yang dibagikan secara langsung oleh Jokowi menggunakan mobil.
Menanggapi hal itu, Musni Umar tampak heran lantaran pembagian sembako tersebut dilakukan presiden, di tengah penerapan Pembelakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Baca Juga: Jatuh dari Otoped Listrik, Brisia Jodie dan Julian Jacob Dilarikan ke Rumah Sakit
"PPKM 4 masih berlangsung. Malah bagi sembako di jalan," kata Musni Umar seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter @musniumar pada Kamis, 12 Agustus 2021.
Dengan aksi bagi-bagi sembako langsung oleh presiden tersebut, Musni Umar meyakini bahwa kemungkinan berkerumunnya masyarakat akan lebih besar.
Bahkan dalam salah satu tayangan berita, masyarakat yang mengantri sembako itu sudah sangat banyak, sehingga mengakibatkan mobil yang berisi bansos pergi demi mengantisipasi kerumunan.
"Pasti ciptakan kerumunan massa," ucapnya.
Alhasil Musni Umar merasa prihatin dengan sikap pemerintah, karena tak bisa memberikan contoh yang baik bagi masyarakat, terlebih soal disiplin protokol kesehatan.
"Prihatin tdk Beri contoh yg benar," ujar Musni Umar menambahkan.
Baca Juga: Uang Bantuan BSU BLT BPJS Ketenagakerjaan 2021 Dapat Dicabut Jika Lakukan Hal ini
Seperti diketahui sebelumnya, di tengah terjadinya pandemi yang belum juga usai, pemerintah terus berupaya membantu masyarakat dengan menyalurkan berbagai bantuan, dari mulai sembako hingga uang tunai.
Presiden Jokowi belum lama ini juga telah membagikan bansos berupa sembako secara langsung kepada masyarakat di sejumlah wilayah, salah satunya di Grogol.
Namun pembagian sembako oleh presiden tersebut malah menuai kritikan dari banyak pihak lantaran berujung pada kerumunan massa.
Selain panjangnya antrian, masyarakat pada akhirnya malah berdesakan hingga membuat presiden terpaksa meninggalkan tempat.
Hal tersebut membuat pembagian bansos jadi tidak merata, karena tak sedikit warga yang sudah mengantri akhirnya malah tidak mendapatkan bagian sembako.***