Kisah Pilu Keluarga Korban Kebakaran Lapas Tangerang, Tak Sangka Mimpi sang Suami Jadi Pertanda

9 September 2021, 20:11 WIB
Upik Hartanti (44) mengaku tidak menyangka mimpi sang suami jadi pertanda kehilangan sang anak yang jadi korban kebakaran di Lapas Kelas 1 Tangerang untuk selama-lamanya. /Dok. PMJ News.

PR DEPOK – Peristiwa kebakaran di Lapas Kelas 1 Tangerang, Banten, yang menyebabkan puluhan narapidana tewas menyisak kisah pilu bagi sebagain keluarga korban.

Hal itu dialami oleh Upik Hartanti (44) yang mengaku tidak menyangka mimpi sang suami menjadi pertanda akan kehilangan putra sulung, Rezkil Khairi (23) untuk selama-lamanya.

Mata Upik tampak sayu sembari meneteskan air mata yang tak tertahankan setelah menyerahkan sejumlah berkas di RS Polri untuk proses identifikasi putranya pada Kamis, 9 September 2021.

Baca Juga: KPI Disebut Matikan Rezeki Saipul Jamil, Agung Suprio: HAM Kita Singkirkan Dulu, Toh Dia Tetap Boleh Tampil

Kepada awak media, Upik bercerita bahwa dirinya sempat berkomunikasi dengan sang putra melalui video call pada Selasa, 7 September 2021 malam.

"Malamnya sekitar pukul 21.00 WIB, ya dia biasa ngomongnya seperti yang kemarin-marin, menanyakan udah makan atau belum,” katanya dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari PMJ News.

Setelah itu, Upik mengatakan bahwa dirinya mendapati suaminya menanyakan keberadaan sang anak karena bermimpi bahwa anak sulungnya telah hilang.

Baca Juga: Rocky Gerung Diminta Segera Kosongkan Rumah, Refly Harun: Kasusnya Sama dengan Markaz Syariah Habib Rizieq

Upik juga menjelaskan, selama pandemi Covid-19, dirinya dan sang suami tidak pernah bertemu langsung dengan sang anak di lapas, dan hanya mengandalkan komunikasi melalui HP.

"Saya enggak ada (firasat), kalau bapaknya dia (suami) mimpi anaknya ilang. Itu pertanda," ucap dia menambahkan.

Di kesempatan yang sama, Upik juga menceritakan soal impian sang anak yang belum tercapai sebelum akhirnya masuk penjara, yakni melanjutkan pendidikan kuliahnya.

Baca Juga: China Siap Kirim Bantuan Bahan Pokok Senilai Rp442 Miliar ke Pemerintahan Baru Afghanistan

Sebab, lanjut dia, sang anak sangat bersemangat untuk kuliah dan sempat mengambil formulir pendaftaraan di salah satu kampus sebelum jadi warga binaan lapas.

"Iya dia mau masuk kuliah, di Jakarta. Dia mau kuliah karena sudah nganggur dua tahun. Sebelumnya juga dia sudah mau ambil formulir, sudah mau ambil formulirnya tapi ternyata masuk duluan (ke lapas)," kata dia.

Meski akhirnya sang anak meninggal dalam insiden kebakaran tersebut, Upik dan suami mengaku akan tetap berusaha untuk mengikhlaskannya.

Baca Juga: Akui Terpaksa Berpura-pura Baik, Verrel Bramasta Bongkar Sosok yang Tak Disukai di Sinetron yang Ia Bintangi

Kendati demikian, Upik berharap proses yang kini tengah dilakukan pihak kepolisian bisa berjalan dengan cepat.

Pasalnya, ia ingin membawa jenazah sang anak untuk segera dimakamkan.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler