Minta Pemerintah Investigasi Proyek Kereta Cepat, Mardani Ali: Anggaran Membengkak, Bongkar Apa yang Terjadi!

13 September 2021, 19:25 WIB
Anggota Komisi II DPR Fraksi PKS, Mardani Ali Sera. /Instagram @mardanialisera

PR DEPOK - Anggota Komisi II DPR, Mardani Ali Sera belum lama ini menyoroti masalah anggaran dari proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

Dalam keterangan tertulisnya, Mardani Ali menilai bahwa anggaran proyek kerja sama antara negara Indonesia dan China tersebut kini malah membengkak.

Hal tersebut lantas membuat Mardani Ali meminta kepada pemerintah untuk segera melakukan penyelidikan.

Baca Juga: Akui Tak Punya Kekasih, Natasha Wilona Punya Kriteria Pasangan: Tertarik Sama yang Lebih Tua

"Kereta Cepat Bengkak Anggaran Membengkak, Proyek Kereta Cepat Harus Diinvestigasi!," kata Mardani Ali Sera sepert dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter @MardaniAliSera pada Senin, 13 September 2021.

Bukan tanpa alasan, permintaan itu disampaikan lantaran menurutnya jangan sampai proyek tersebut membuka celah bagi oknum untuk bermain.

Dengan kata lain, ia tak mau ada orang yang memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan dari adanya proyek strategis nasional tersebut.

Baca Juga: Demi Urus Kasus Maling Uang Rakyat di Lampung, Azis Syamsuddin Disebut Beri Rp3,613 Miliar kepada Penyidik KPK

"Jangan sampai ada pihak yang bermain. Apalagi mengambil kesempatan dalam kesempitan," ucapnya.

Pria berusia 53 tahun tersebut lalu meminta pemerintah untuk mengungkap hal yang terjadi di balik membengkaknya anggaran kereta cepat Jakarta-Bandung.

Sebab ia tampak penasaran dengan alasan terjadinya pembengkakan anggaran dari proyek tersebut.

Baca Juga: Sinopsis Film Patriots Day: Tragedi Ledakan Bom Saat Lomba Maraton Hari Pahlawan

"Bongkar apa yang terjadi. Kenapa anggaran bengkak di kereta cepat Jakarta-Bandung," ujar Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut menambahkan.

Cuitan politisi PKS, Mardani Ali Sera.

Seperti diketahui sebelumnya, proyek kereta cepat Jakarta-Bandung menurut Duta Besar Republik Rakyat China untuk Indonesia, Xiao Qian merupakan bagian tradisi persahabatan antara China dan Indonesia.

Presiden Direktur PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) Chandra Dwiputra menyatakan bahwa progres pembangunan proyek strategis nasional ini telah selesai di angka 64,4 persen.

Baca Juga: Perhatian Manis dan Lembut Kai EXO ke Wanita Hamil Disorot Penggemar di Honeymoon Tavern

Pada awalnya struktur pendanaan proyek mencapai 6,07 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau Rp86,67 triliun.

Namun kini seiring dengan proses pembangunan kereta cepat tersebut, estimasi biaya yang dibutuhkan mencapai sekitar 8 miliar dolar AS atau Rp114,24 triliun.***

Editor: Wulandari Noor

Sumber: Twitter @MardaniAliSera ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler