PR DEPOK – Akademisi Nanyang Technological University (NTU) Singapura, Sulfikar Amir menyoroti pembengkakan biaya Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
Diketahui, proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung tersebut mengalami peningkatan biaya proyek berkali lipat.
Jika ditotal dengan biaya saat ini, proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung tersebut menembus 7,97 miliar dolar AS atau mencapai Rp113 triliun.
Terkait pembengkakan biaya proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung itu, Sulfikar Amir menilai hal tersebut hampir seperempat biaya membangun sebuah ibu kota baru.
“113T itu udah nyaris 1/4 biaya bikin ibu kota baru,” ucap Sulfikar Amir seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Twitter @sociotalker pada Jumat, 3 September 2021.
Berdasarkan kabar yang dihimpun, pembengkakan biaya proyek mencapai 1,9 miliar dolar AS atau sekitar Rp26,9 triliun (kurs terkini yaitu Rp14.200).