Soroti Pembongkaran Patung Sejarah G30S PKI, Fadli Zon: Tak Bisa Seenaknya Diangkut, Ini Kesalahan yang Fatal

28 September 2021, 12:51 WIB
Politisi Partai Gerindra, Fadli Zon. /Instagram @fadlizon

PR DEPOK - Anggota DPR RI, Fadli Zon belum lama ini menyoroti pembongkaran sejumlah patung sejarah G30S PKI di Museum Dharma Bakti di Markas Kostrad.

Dalam sebuah pernyataan, patung-patung itu diketahui dibongkar atas dasar permintaan Letnan Jenderal TNI (Purn) Azmyn Yusri Nasution yang juga merupakan pembuat ide.

Menanggapi itu, Fadli Zon lantas berpendapat bahwa barang yang berada di museum tidak boleh seenaknya diangkut, apalagi atas permintaan seseorang.

Baca Juga: Sebut Teuku Ryan Sering Memujinya Cantik, Ria Ricis: Padahal Aku Kadang Insecure

"Tidak bisa benda museum seenaknya diangkut atas permintaan seseorang," kata Fadli Zon seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter @fadlizon pada Selasa, 28 September 2021.

Sebab menurutnya, patung tersebut merupakan bagian dari tonggak sejarah yang penting bagi bangsa Indonesia.

Maka dari itu, Fadli Zon menilai pembongkaran patung tokoh negara seperti patung Presiden ke-2 RI, Soeharto, Letnan Jenderal TNI Sarwo Edhie Wibowo, dan Jenderal AH Nasution merupakan kesalahan yang fatal.

Baca Juga: Pelaku Penembakan Ketua Majelis Taklim di Tangerang Ditangkap, Polisi: Hari Ini Kita Umumkan secara Resmi

"Apalagi menyangkut tonggak sejarah penting bangsa kita. Ini kesalahan yg fatal," ucap Wakil Ketua Umum Partai Gerindra tersebut menambahkan.

Cuitan Fadli Zon. Tangkapan layar Twitter @fadlizon.

Seperti diketahui sebelumnya, sejumlah patung sejarah terkait penumpasan G30S PKI di Museum Dharma Bakti di Markas Kostrad dikabarkan hilang.

Patung yang dihilangkan tersebut diketahui adalah patung Presiden ke-2 RI, Soeharto, patung Letnan Jenderal TNI Sarwo Edhie Wibowo, dan patung Jenderal AH Nasution.

Baca Juga: Polri Pastikan akan Usut Tuntas Kasus Penyerangan Ulama: Tugas Pokok Kami Lindungi Warga, Termasuk Tokoh Agama

Kejadian itu lantas membuat Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo menduga adanya penyusupan kembali pendukung Partai Komunis Indonesia (PKI) ke tubuh TNI.

Membantah dugaan tersebut, Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) mengaku tidak pernah membongkar atau menghilangkan patung-patung sejarah itu.

"Tapi, pembongkaran patung-patung tersebut murni permintaan Letnan Jenderal TNI (Purn) Azmyn Yusri Nasution sebagai pembuat ide dan untuk ketenangan lahir dan batin," ucap Kepala Penerangan Kostrad Kolonel Inf Haryantana di Jakarta pada Senin, 27 September 2021.

Baca Juga: Jadwal Bioskop Trans TV Selasa, 28 September 2021: Braven, Transcendence, dan Mortdecai

Dia mengungkapkan, sebelumnya Letnan Jenderal TNI Azmyn Yusri Nasution selaku pembuat patung-patung tersebut meminta langsung kepada Pangkostrad Letjen TNI Dudung, untuk menyerahkan patung-patung itu kepadanya.

"Patung itu yang membuat Letjen TNI (Purn) AY (Azmyn Yusri) Nasution saat beliau menjabat Pangkostrad," ujarnya.

"Kemudian pada tanggal 30 Agustus 2021, Pak AY (Azmyn Yusri) Nasution meminta kepada Pangkostrad Letjen TNI Dudung Abdurrahman untuk diserahkan kembali pada Letjen TNI Purn AY (Azmyn Yusri) Nasution," tuturnya menambahkan.***

Editor: Wulandari Noor

Sumber: Twitter @fadlizon ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler