Sebut Langkah Kapolri Rekrut Novel Cs Sangat ‘Mematikan’, Ferdinand: Bunuh Ikan Tak Perlu Pukul Kepalanya

30 September 2021, 06:35 WIB
Mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean. /Instagram @ferdinand_hutahaean

PR DEPOK – Mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean turut menanggapi langkah Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo yang ingin merekrut 56 pegawai KPK tak lolos KPK menjadi ASN Polri.

Seperti diketahui, niatan Kapolri merekrut Novel Baswedan cs tersebut telah disampaikan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan mendapat persetujuan.

Lantas Ferdinand Hutahaean mengatakan bahwa langkah Presiden Jokowi dan Kapolri yang ingin merekrut Novel Baswedan cs atau 56 pegawai KPK itu adalah taktis, cerdik, bahkan mematikan.

Baca Juga: Jokowi Setujui Permohonan Kapolri Rekrut 56 Pegawai KPK Jadi ASN Polri, Ulil Abshar: Jelas Mengecewakan

Bagi sy, langkah strategis dan taktis pak @jokowi dan Kapolri soal 56 Pegawai KPK yg tak lulus sgt cerdik, piawai dan mematikan,” ujarnya seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari akun Twitter pribadinya @FerdinandHaean3.

Selain itu Ferdinand Hutahaean juga membuat perumpamaan bahwa jika membunuh ikan tidak perlu memukul kepalanya.

Membunuh ikan tak perlu memukul kepalanya, cukup taro di kolam kering atau aquarium kering, dia mati sendiri. Semoga kawan2 pd mengerti dan tdk emosi,” katanya.

Baca Juga: Simak 3 Arti Status Bantuan Upah Subsidi, Berikut Penjelasannya

Cuitan Ferdinand Hutahaean. Twitter @FerdinandHaean3

Sebelumnya, Ferdinand Hutahaean mengapresiasi strategi yang diambil Presiden Jokowi dan Kapolri dalam merekrut Novel Baswedan cs menjadi ASN Polri,

Menurut dia, niat untuk merekrut Novel Baswedan cs adalah sebagai tanda belas kasih sekaligus menguji ketulusan dan pengabdian mereka terhadap negara.

Sy apresiasi Pak @jokowi dan Kapolri dlm strategi ini. Ini adalah belas kasih & akan menguji apkh Novel dkk tulus mau mengabdi pd negara atau mrk hanya ingin MENGUASAI @KPK_RI DEMI POLITIK. Sbg ASN Polri mrk tak punya kewenangan. Blm tentu mrk terima,” tuturnya.

Baca Juga: Tabayyun Soal Hilangnya Patung Sejarah G30S PKI, Addie MS: Diorama Masih Lengkap, Hanya 3 Patung Dibongkar

Lebih lanjut, Ferdinand Hutahaean mengatakan jika 56 pegawai KPK itu menolak maka masyarakat dapat menilai tujuan Novel Baswedan cs yakni ingin menguasai KPK.

Jika mereka menolak, maka publik bisa menilai bahwa mereka memang hanya ingin menguasai KPK demi kepentingan tertentu,” ujar dia.

Cuitan Ferdinand Hutahaean. Twitter @FerdinandHaean3

Perlu diketahui, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menyebutkan permohonan merekrut Novel Baswedan cs mendapat respons positif dari presiden yang memberikan surat balasan melalui Menteri Sekretaris Negara (Sesneg) yang diterima pada tanggal 27 September 2021.

Baca Juga: Cara Mudah Cek Status BSU di HP bagi Pekerja dengan Rekening Kolektif

Dalam surat jawaban tersebut, Mensesneg memberikan arahan agar Kapolri berkoordinasi dengan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Badan Kepegawaian Negara.

Kapolri mengungkapkan alasannya merekrut pegawai KPK tidak lolos TWK karena rekam jejaknya dalam penindakan perkara tindak pidana korupsi.***

Editor: Sitiana Nurhasanah

Sumber: ANTARA Twitter @FerdinandHaean3

Tags

Terkini

Terpopuler