Soroti Ancaman Risma ke Bawahan, Rocky Gerung Sebut Mensos Ratu Lebah yang Harus Direhabilitasi

2 Oktober 2021, 17:25 WIB
Rocky Gerung. /Foto: Instagram @rocky_gerung /

PR DEPOK – Pengamat politik Rocky Gerung turut memberikan tanggapan terkait ancaman yang diutarakan Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini (Risma) terhadap bawahannya di Gorontalo.

Melalui kanal YouTube @RockyGerung Official yang tayang pada 2 Oktober 2021, Rocky Gerung berpendapat bahwa kemarahan Risma terhadap bawahannya yang diberitakan terjadi di Gorontalo seharusnya tidak terjadi.

Pasalnya, Rocky Gerung menilai bahwa status antara Mensos Risma dan bawahannya jauh berbeda.

Baca Juga: Angka Kelahiran Berkurang, China Mulai Khawatir Pertumbuhan Populasi

“Ini bahayanya kalau  pejabat publik, apalagi menteri tidak lulus tes wawasan kewarasan. Walaupun marah jengkel, kita tidak bisa membentak anak buah di depan publik. Kalau membentak pejabat sebenarnya tidak masalah karena setara statusnya. Sebaliknya, bawahan harus disapa dan  diberi pelajaran, sebab bawahan tidak memiliki kemampuan untuk membentak balik, lebih-lebih jika dalam kekeliruan tersebut memang ada hal yang bisa diklarifikasi,” ujar Rocky Gerung seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.

Ia pun menilai bahwa kemarahan Risma ke bawahannya adalah peristiwa konyol.

Rocky Gerung lantas menyoroti psikis Mensos Risma terkait ancaman yang dilontarkan kepada bawahan terkait.

“Ya ada semacam sifat yang membekas dalam kepribadian beliau, yang seharusnya ia tinggalkan ketika dia tahu diberi jabatan publik, bu Risma semacam mengalami sindrom ratu lebah yang merasa harus dilayani terus. Inikan soal pembawaan yang tidak pas pada tempat, jadi Risma harus dibawa ke panti rehabilitasi yang ada dibawah departemen sosial,” ujar Rocky Gerung.

Baca Juga: Gedung Apartemen di AS Alami Kebakaran, 16 Orang Dilaporkan Terluka

Dengan demikian, ia berharap agar presiden Jokowi bisa menegur Mensos Risma.

“Harusnya jokowi segera menegur Ibu Risma dalam bahasa jawa biar paham makna teguran itu. Tetapi berulang kali dan pak Jokowi biarkan.  Itu artinya ada semacam kebiasaan di istana yang tidak peduli dengan etik di dalam komunikasi. Dan itu kita lihat berbagai macam tokoh di istana kalua tampil di publik, kerap menghajar netizen, orang yang lebih rendah, kalau  menghajar orang yang setara ia kalah argumen lalu cari cara untuk  membuli person,” ujarnya.

Maka dari itu, etik tentang jabatan menurut Rocky Gerung  harus didasarkan pada pengetahuan komunikasi yang setara dan bukan seperti Risma yang justru memanfaatkan jabatan untuk memamerkan arogansi.

“Ibu Risma hanya contoh kecil situasi di istana, kemampuan istana memberi harapan justru membuat ibu Risma semakin frustasi,” ujarnya.

Baca Juga: Respons Aksi Emosional Mensos Tri Rismaharini, Gus Umar: Tujuannya Bagus Tapi Caranya Saja yang Kasar

Diberitakan sebelumnya, publik dihebohkan di media sosial  video Mensos Risma  marah-marah ketika melakukan kunjungan ke Gorontalo.

Dalam video tersebut, Risma memarahi seorang pria dengan mengarahkan pulpen ke wajah pria yang kemudian diketahui merupakan koordinator penyalur bantuan sosial (bansos) program keluarga harapan (PKH) Kabupaten Gorontalo.

Diduga, kemarahan mantan Wali Kota Surabaya itu dipicu oleh adanya perbedaan laporan antara Program Keluarga Harapan (PKH) setempat dengan data yang disampaikan oleh pejabat Kementerian Sosial.***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: YouTube Rocky Gerung Official

Tags

Terkini

Terpopuler