Kritik Fadli Zon Usul Bubarkan Densus 88, Anggota Kompolnas: Berbahaya jika Anggota Dewan Dukung Narasi Itu

8 Oktober 2021, 21:35 WIB
Juru Bicara Kompolnas, Poengky Indarti. /

PR DEPOK – Terkait usulan anggota DPR RI Fadli Zon untuk membubarkan Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri, anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengky Indarti angkat bicara.

Ia sangat menyayangkan dan heran Fadli Zon yang mengusulkan pembubaran Densus 88 karena dugaan islamofobia dan menjadikan teroris sebagai komoditas

Pasalnya, menurut Poengky Indarti, Densus 88 menjadi salah satu detasemen anti teror terbaik di dunia karena dinilai efektif dan profesional, sehingga patut diapresiasi.

Baca Juga: Ayu Ting Ting Ukur Baju di Butik Gaun Pengantin, Adi Rustana ke Abdul Rozak: Sudah Siap Mantu Ayah?

"Densus 88 sejak didirikan hingga saat ini sudah berhasil menegakkan hukum terhadap para teroris di Indonesia dan bahkan dengan prestasinya, Densus 88 adalah salah satu detasemen antiteror terbaik di dunia," kata Poengky seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Kompolnas sebagai pengawasan fungsional Polri, termasuk Densus 88 ia lantas membeberkan beberapa bukti bahwa dunia internasional turut menyoroti profesionalitas kinerja Densus 88.

Misalnya, pada tahun 2016, Reuters menulis artikel berjudul "Fighting back: How Indonesia's elite police turned the tide on militants".

Dalam artikel tersebut, Profesor Riset dan Ekspor Terorisme di Global Islamic Politics di Alfred Deakin Institute, Melbourne Greg Barton mengatakan Densus 88 telah menjadi lebih baik daripada kelompok kontra terorisme lainnya di dunia.

Baca Juga: Wali Kota Depok Beri Izin Anak Berusia di Bawah 12 Tahun Masuk Mal, tapi Dilarang ke Bioskop

Lalu, tahun 2018 The Conversation menulis "How Indonesia's counter-terrorism a model for the region" (Bagaimana kekuatan kontra-terorisme Indonesia telah menjadi model bagi kawasan).

Selanjutnya, pernyataan Sidney Jones, pengamat masalah terorisme dari International Crisis Group berjudul "Sidney Jones : Pemberantasan Teroris di Indonesia yang terbaik” yang diterbitkan pada November 2011.

Dari berbagai riset kinerja Densus 88 di mata dunia ini, ia berpendapat bahwa Fadli Zon sebenarnya memberikan pernyataan yang tidak berdasar, tidak didukung data, dan tidak didukung penelitian dan sejarah berdirinya Densus 88.

Baca Juga: Cara Mendapatkan Insentif Prakerja Rp2,4 Juta untuk Peserta yang Lolos Seleksi Kartu Prakerja

Belum lagi, pihak yang mengeluarkan pernyataan Densus 88 dibubarkan menurutnya tidak masuk dalam komisi yang menjadi mitra atau pengawal Polri.

Maka dari itu, ia menyayangkan bahwa pernyataan untuk membubarkan Densus 88 keluar dari mulut anggota dewan.

"Selama ini narasi-narasi yang menyatakan Densus 88 harus dibubarkan adalah narasi-narasi dari kelompok terorisme dan kelompok radikal, sehingga menyesatkan dan sangat berbahaya jika seorang anggota dewan mendukung narasi tersebut," ujar Poengky.

Baca Juga: Sejak Juli 2021, Rizky Billar Laporkan Haters Terkait Dugaan Pencemaran Nama Baik

Sebelumnya, Fadli Zon pada Rabu, 6 Oktober 2021 menulis cuitan pada Twitter pribadinya agar Densus 88 dibubarkan karena berbau islamofobia dan menjadikan teroris sebagai komoditas.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler