Pelaku Utama Penyerangan Suku Yali yang Berstatus sebagai DPO Ditangkap di Yahukimo Papua

9 Oktober 2021, 13:15 WIB
Barang bukti yang diamankan Polri usai menangkap pelaku utama penyerangan di Yahukimo Papua. /ANTARA

PR DEPOK - Morume Keya Busup yang merupakan pelaku utama penyerangan suku Yali di Yahukimo, Papua berhasil ditangkap Tim gabungan Polres Yahukimo dan Satuan Tugas (Satgas) Nemangkawi.

Menurut Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono, Morume adalah orang yang masuk ke dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) pihak kepolisian, sehubungan dengan kasus penyerangan suku Yali di Yahukimo, Papua.

Argo menyebutkan bahwa pelaku utama penyerangan suku Yahukimo, Papua ini diamankan pada Sabtu, 9 Oktober 2021.

Baca Juga: Tak Pikirkan Uang, Soimah Akui Sering Tolak Pekerjaan dengan Bayaran Rp500 Juta: Nggak Mood, Malas

“Ditangkap hari Sabtu tanggal 9 Oktober 2021 Pukul 3.40 WIT, bertempat di jalan Gunung Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo,” kata Argo Yuwono dalam keterangan tertulis, pada Sabtu, 9 Oktober 2021 seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Selain itu, ada juga pelaku lain bernama Beto Ordias yang berhasil diamankan aparat.

Argo menjelaskan bahwa kedua tersangka telah diamankan dan dibawa ke Polres Yahukimo untuk kemudian dilakukan penyidikan lebih mendalam.

“Kasus tersebut telah ditangani oleh Polres Yahukimo,” tutur Argo.

Baca Juga: Soimah Tak Tertarik Masuk Dunia Politik hingga Tolak Tawaran Jadi Bupati: Gak Mau Terperangkap, Takut Jadi...

Berdasarkan hasil penyidikan sementara, Morume Keya Busup merupakan Kepala suku Umum Kimyal.

Dari tangan pelaku, polisi turut mengamankan sejumlah barang bukti berupa satu buah busur, sembilan anak panah, satu buah kampak, satu unit ponsel, perangkat elektronik dan identitas diri lain milik tersangka.

Pasca peristiwa penyerangan terhadap suku Yali, pada Minggu, 3 Oktober 2021, pihak Kepolisian langsung mengamankan 52 orang terduga pelaku penyerangan.

Saat ini sudah 22 orang ditetapkan sebagai tersangka atas peristiwa yang menyebabkan 41 orang luka-luka dan 6 orang meninggal dunia.

Baca Juga: Paula Verhoeven Melahirkan Anak Kedua di Rumah Sakit, Baim Wong Penuh Haru Azani Adik Kiano Tiger Wong

Adapun pemicu penyerangan tersebut diduga karena kabar simpang siur meninggalnya mantan Bupati Yahukimo Abock Busup saat tugas ke Jakarta.

Sebelumnya, Polri sudah memaparkan kronologi lengkap dari meninggalnya mantan Bupati Yahukimo Abock Busup.

Saat ditemukan, dari tubuh almarhum tidak didapati adanya tanda-tanda kekerasan.

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Rusdi Hartono mengungkapkan bahwa, petugas hotel pada 3 Oktober sekitar pukul 8.00 WIB mengetuk pintu kamar 1707 yang merupakan tempat dari Abock Busup. Saat mengetuk pintu, petugas itu tak mendapatkan jawaban.

Baca Juga: Kritik Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Ali Syarief: Sejak Awal Mahal Berlipat-lipat, Harus Utang Lagi

Lalu, yang bersangkutan mengontak temannya saudara Ridwan yang melaporkan bahwa tidak ada respon dari kamar 1707.

Setelah itu, petugas hotel tadi memberi kabar pada rekan korban yang berada di kamar nomor 1725. Alhasil, kamar itu dibuka dengan cara manual. Ketika masuk ke dalam, ditemukan Abock Busup telah meninggal dunia.

"Dari keterangan dari para saksi ini, tidak ditemukan kekerasan pada tubuh korban. Tidak ditemukan benda-benda lain, tidak ditemukan obat-obat pada sekitar jenazah," ujar Rusdi.

Lalu, jasad almarhum dibawa ke Rumah Sakit (RS) Melia, Cibubur, untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.

Baca Juga: Targetkan Syiah dan Taliban, ISIS-K Ledakan Bom Bunuh Diri di Tengah Pelaksanaan Salat Jumat

Berdasarkan keterangan dokter yang menangani atau menerima jenazah di RS Melia, diketahui bahwa korban sudah meninggal dunia saat tiba di rumah sakit.

Rusdi menyebutkan bahwa pihak keluarga dalam hal ini adik Abock Busup menyatakan bahwa pihak keluarga tidak berkenan untuk melakukan autopsi karena sudah menerima kematian Abock Busup.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA

Terkini

Terpopuler