PR DEPOK - Gempa berkekuatan 4,8 skala richter (SR) guncang wilayah Bali pada Sabtu, 16 Oktober 2021 pukul 3.18 dini hari WIB.
Menurut survei Geologi Amerika Serikat (AS), pusat gempa yang mengguncang Bali itu berada di 62 kilometer (38,5 mil) timur laut Singaraja.
Berdasarkan kabar yang dihimpun, sedikitnya tiga orang tewas dan tujuh lainnya alami luka-luka imbas gempa mengguncang wilayah Bali tersebut.
Baca Juga: PKS Tawarkan Eks Pegawai KPK Bergabung, Nabil Ahmad Fauzi: Berantas Korupsi Juga Misi Kami
Musibah gempa yang terjadi di dini hari itu telah memicu tanah longsor yang menewaskan sedikitnya dua orang dan memutus akses ke setidaknya tiga desa.
"Gempa merobohkan rumah dan kuil di Karangasem, daerah yang paling dekat dengan pusat gempa, menewaskan seorang gadis berusia tiga tahun yang terkena puing-puing yang jatuh" kata Gede Darmada, Kepala Badan Pencarian dan Penyelamatan Bali dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Al Jazeera.
Kepala Desa Bunga di Karangasem, I Nengah Kertawa, yang terkena dampak gempa pun ikut angkat suara atas musibah yang menyebabkan kerusakan di wilayah desa tersebut.
Baca Juga: Bantah Hoaks Dirinya Sebut Letjen Dudung WNA China, Ali Ngabalin: Dasar Manusia Berwatak Septic Tank
“Hampir 60 persen rumah di desa kami rusak dan tidak bisa lagi ditinggali,” katanya menjelaskan.
Lebih lanjut, dia juga mengatakan bahwa wilayah tersebut yang paling parah terkena dampak musibah gempa.
Tak hanya itu saja, rumah dan fasilitas pemerintah di Trunyan dan Kintamani, yang merupakan tujuan wisata populer dengan danau yang menakjubkan pun rusak parah.
Kodim 1626/Bangli menurunkan 44 personel TNI dalam upaya mengevakuasi warga yang tertimbun longsor di wilayah Desa Trunyan, Bali.
Kabar tersebut disampaikan Komandan Kodim 1626/Bangli, Letkol Inf I Gde Putu Suwardana saat dikonfirmasi di Denpasar, Bali.
"Untuk hari ini ada 44 personel yang diturunkan untuk evakuasi. Besok akan ada tambahan lagi 20 hingga 30 orang dari Yonzipur-18 dan gabungan dari Polri," tuturnya dikutip dari Antara.***