BEM SI Sebut Indonesia Mundur selama 7 Tahun Dipimpin Jokowi, Refly: Mari Objektif, Dengarkan Kata Mahasiswa

21 Oktober 2021, 15:56 WIB
Aksi demonstrasi yang dilakukan BEM SI terkait 7 tahun pemerintahan Jokowi di Jakarta. /Pikiran Rakyat/ Amir Faisol/

PR DEPOK - Pakar hukum tata negara, Refly Harun, mengomentari aksi unjuk rasa yang digelar BEM SI hari ini, Kamis, 21 Oktober 2021.

Refly Harun menyoroti pernyataan mahasiswa yang mengatakan bahwa Jokowi memundurkan Indonesia selama 7 tahun memimpin sebagai presiden.

Menurut Refly Harun, dalam menilai Pemerintahan Jokowi, publik harus bersikap objektif.

Baca Juga: BPJS Ketenagakerjaan Luncurkan Layanan Kartu Digital, Berikut Deretan Manfaat yang Bisa Didapatkan

"Apakah 7 tahun Pemerintahan Jokowi itu, Presiden Jokowi sudah memajukan Indonesia atau sebaliknya ada potensi memundurkan? Marilah kita bersikap objektif," ujarnya, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari kanal YouTube Refly Harun.

Ia menuturkan, dalam menilai baik buruknya Pemerintahan Jokowi, tidak bisa gebyah uyah atau menyamaratakan.

"Tidak bisa gebyah uyah, tidak bisa langsung main umum gitu ya, harus spesifik," tuturnya.

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta 21 Oktober 2021: Sosok Denis Setiano Akhirnya Muncul, Misteri Teror Terkuak?

Sayangnya, lanjut Refly Harun, banyak buzzeRp yang hanya mengatakan hal-hal baik tentang pemerintah.

Tak hanya itu, ia pun tak menyarankan untuk hanya mendengarkan penilaian pemerintah dari pihak-pihak seperti dirinya, Rocky Gerung, Rizal Ramli dan lain-lain.

"Itu selalu mengatakan hal yang baik saja. Coba dengarkan perspektif-perspektif orang yang tidak punya kepentingan. Mungkin ya kalau yang mengatakan Refly Harun, Rizal Ramli, Gatot Nurmantyo, Rocky Gerung, akan dianggap subjektif, sakit hati karena tidak dapat jabatan. Allahuakbar ya, in sha Allah tidak semudah dan serendah itu," katanya menerangkan.

Baca Juga: Maverick Vinales Siap Comeback di MotoGP Emilia Romagna Usai Masa Berkabung Berakhir

Oleh karena itu, Refly Harun menyarankan agar publik mendengarkan penilaian dari mahasiswa tentang pemerintah.

Menurutnya, kata-kata mahasiswa yang tidak dibayar jauh lebih murni sehingga bisa menciptakan penilaian yang objektif tentang Pemerintahan Jokowi.

"Coba dengarkanlah kata-kata mahasiswa yang jauh lebih murni. Mahasiswa yang tidak dibayar loh ya, bukan mahasiswa yang dibagikan jaket mahasiswa lalu dibayar sebagai demo tandingan, mahasiswa yang genuine. Organisasi-organisasi kampus yang resmi, seperti BEM yang memang resmi dan dipilih oleh masyarakat kampusnya," ujarnya.

Baca Juga: Al Fatih Dinilai Kurang Pas Disandingkan dengan Soekarno, Fahri Hamzah: Jangan Sepihak, Turkinya Mau Gak?

"Dengarkanlah mereka, bantahlah apa yang tidak benar dari mereka. Dari situ kita akan lihat objektivitas. Jadi jangan hanya mengukur kemajuan Indonesia dari panjangnya jalan tol, kemudian dari berapa jumlah pelabuhan, berapa jumlah lapangan udara," kata Refly Harun.

Diberitakan sebelumnya, Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia atau BEM SI menggelar aksi demonstrasi di Patung Kuda, Jakarta.

Dalam aksi unjuk rasa tersebut, BEM SI mengatakan Indonesia mengalami kemunduran selama 7 tahun masa kepemimpinan Presiden Jokowi.

Baca Juga: Leader UN1TY Akui Pernah Tak Masuk Sekolah Berbulan-bulan: Jangan Ditiru Ya, Bukan Suatu Kebanggaan

Disampaikan oleh salah satu perwakilan mahasiswa dari BEM UNJ yang menjadi koordinator lapangan, Alvian, selama 7 tahun menjabat presiden, Jokowi tidak memajukan Indonesia.

Bukannya memajukan, kata sang mahasiswa, Jokowi justru memundurkan Indonesia, terlebih di dua tahun terakhir ia menjabat bersama Wakil Presiden Ma'ruf Amin.

Ia menuturkan, semua upaya Jokowi selama menjabat dua periode sebagai presiden tidak membawa hasil.***

Editor: Annisa.Fauziah

Sumber: YouTube Refly Harun

Tags

Terkini

Terpopuler