Imbas Cuaca Ekstrem, BMKG Prediksi Ada 12 Wilayah Berpotensi Terkena Banjir Bandang Kategori Siaga

5 November 2021, 18:01 WIB
Ilustrasi banjir - BMKG prediksi ada 12 wilayah yang berpotensi terkena banjir bandang. /Pixabay/hermann.

PR DEPOK - Sejumlah wilayah di Indonesia diprediksi berpotensi terkenda banjir bandang, imbas tingginya intensitas hujan. 

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi wilayah-wilayah yang berpotensi mengalami banjir bandang yakni sejumlah 12 daerah.

Menurut Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG, Miming Saepudin, sejumlah daerah itu rentan terdampak bencana lantaran adanya cuaca ekstrem.

Baca Juga: SEDANG TAYANG! LIVE STREAMING TVRI Hylo Open 2021 Babak Perempat Final, Ayo Nonton Sekarang

“Potensi hujan sedang hingga lebatnya masih cukup tinggi untuk sepekan ke depan. Bila spesifik, ada beberapa daerah yang cukup rentan di mana ada cuaca ekstrem akan berdampak pada bencana,” kata Miming Saepudin, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari ANTARA. 

Miming Saepudin menyatakan untuk tiga hari ke depan berdasarkan perkiraan cuaca berbasis dampak, akan ada 12 daerah yang berpotensi banjir yakni Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Tengah. 

Diprediksi adanya peningkatan kondisi cuaca di beberapa wilayah Indonesia membuat kategori banjir dan banjir bandang memasuki kategori siaga.

Baca Juga: Tingkat Polusi Tinggi di China Sebabkan Jalan dan Taman Bermain di Beijing Ditutup

Peningkatan cuaca diduga dikarenakan adanya aktivitas dinamika atmosfer skala global La Nina yang menyebabkan kondisi atmosfer di wilayah Indonesia relatif menjadi lebih basah.

Keadaan tersebut diperkuat dengan adanya aktivitas fenomena gelombang atmosfer MJO (Madden Jullian Oscillation), gelombang Kelvin, dan gelombang Rossby yang masih aktif di Indonesia hingga sepekan ke depan. 

Miming Saepudin turut menjelaskan bahwa MJO dan gelombang Kelvin itu akan bergerak dari arah Samudera Hindia menuju Samudra Pasifik melewati Indonesia dengan siklus 30 sampai 40 hari pada MJO. 

Baca Juga: SEDANG BERLANGSUNG! Live Streaming TVRI Hylo Open 2021 Hari Ini: Minions akan Tampil Melawan Wakil dari Denm

“Ini masih cukup aktif di wilayah Indonesia yang berpotensi meningkatkan pertumbuhan awan hujan. Yang tentunya bisa berdampak pada peningkatan cuaca curah hujan tinggi di wilayah Indonesia, terutama di wilayah Jawa, Bali, Nusa Tenggara seperti itu,” kata Miming Saepudin. 

Dia kemudian menuturkan, dinamika atmosfer lokal yang tidak stabil dengan potensi konduktivitas yang cukup tinggi akan berkontribusi pada pembentukan awan hujan yang menjadi faktor pemicu cuaca ekstrem. 

Pembentukan awan hujan tersebut diprediksi akan membentuk awan berjenis cumulonimbus yang berpotensi terjadi hujan lebat. 

Baca Juga: Cara Daftar Bansos Online November 2021 Lewat HP untuk Dapatkan Bantuan PKH atau BPNT

Hujan lebat akan terjadi pada periode sepekan ke depan mulai dari 5 hingga 11 November 2021. 

Miming Saepudin meminta agar seluruh masyarakat Indonesia meningkatkan kewaspadaan dan berhati-hati akan potensi cuaca ekstrim tersebut.***

Editor: Yunita Amelia Rahma

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler