PR DEPOK – Saat ini Beijing sedang menghadapi bencana polusi asap berat yang menyebabkan beberapa ruas jalan raya dan taman bermain sekolahan ditutup.
Fenomena kepulan asap di Beijing berbanding lurus dengan peningkatan produksi batu bara yang dilakukan oleh China.
Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Straits Times, pemimpin dunia yang berkumpul di Skotlandia pada ajang COP26 bertujuan untuk membahas bencana perubahan iklim dan upaya pencegahan bencana iklim.
Baca Juga: 10 Idol Kpop dan Lagu Terbaik Tahun Ini Menurut Pakar Industri, Ada BTS hingga IU
Negara China merupakan negara dengan penghasil gas rumah kaca terbesar di dunia, sehingga pihak yang dianggap paling bertanggung jawab atas perubahan iklim.
Krisis energi yang terjadi di China menyebabkan peningkatan produksi batu bara karena target emisi yang ketat dan dalam upaya mempertahankan harga bahan bakar fossil.
Namun, hal tersebut menyebabkan kabut asap tebal yang menyelimuti sebagian besar wilayah China utara pada hari Jumat, dengan jarak pandang di beberapa daerah menjadi kurang dari 200 meter.
Otoritas yang berwenang di Beijing menyalahkan polusi tersebut kepada kondisi cuaca yang memang sedang buruk dan penyebaran polusi skala lokal.