PR DEPOK - Politikus Partai Demokrat, Cipta Panca, merespons pernyataan Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, yang mempersilakan audit terhadap bisnis tes PCR.
Cipta Panca menyoroti pernyataan Luhut Binsar Pandjaitan yang mengancam akan 'menumbuk' pihak-pihak yang menudingnya ambil untung jika tudingan tersebut terbukti tidak benar.
Mendengar pernyataan Luhut ini, Cipta Panca lantas melontarkan sindiran.
Ia heran lantaran Luhut berkata demikian mengingat sang menteri adalah seorang pejabat publik.
Padahal, Panca menilai memang Luhut Binsar Pandjaitan juga bersalah dalam kasus ini.
"Ngeri nga loe punya pejabat publik begini? Dia yang salah dia pula yang mau numbuk orang. Jadi atut," ujarnya, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari cuitan di akun Twitter pribadinya @panca66.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Mingguan Cancer, Leo, Virgo Sampai 13 November 2021: Peluang Usaha Terbuka Lebar
Diberitakan sebelumnya, Luhut belum lama ini menjadi bintang tamu di podcast milik Deddy Corbuzier.
Dalam kesempatan itu, pria yang juga menjabat Koordinator PPKM Jawa-Bali itu mempersilakan jika ada pihak yang ingin mengaudit perusahaan PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI) terkait bisnis tes PCR.
Sambil tertawa, Luhut pun meminta agar ada kesepakatan terlebih dahulu sebelum audit tersebut dilakukan.
Ia meminta agar jika dirinya tidak terbukti mengambil untung dari tes PCR, ia akan 'menumbuk' orang-orang yang menudingnya tersebut.
"Bisa diaudit, tapi kalau dia nggak audit, janjian dulu ya. Kalau gue nggak (terbukti) ambil (untung), gue tumbuk lo ya. Biar adil dong," katanya saat diwawancarai oleh Deddy Corbuzier.
Luhut menyampaikan, dalam bisnis tes PCR ini, ia justru menyumbang biaya puluhan miliar dari kantongnya sendiri.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Mingguan Aries, Taurus, Gemini Sampai 13 November 2021: Waspada Masalah Keuangan
Ia mengaku menyumbang dengan niat tulus untuk membantu pengadaan tes PCR di Indonesia yang sempat terkendala di awal pandemi.
"Saya nyumbang juga, Iya cash. Saya cerita nggak enak. Saya telepon teman-teman saya. Ada yang dari Tiongkok, Singapura. Dari mana-mana saya telepon untuk membantu. Ada yang ngasi barang reagen, karena pertemanan," katanya menerangkan.***