PR DEPOK - Berdasarkan riset yang dilakukan oleh CSIIS ( Center for Strategic on Islam and International Studies) menyimpulkan bahwa Prabowo Subianto dapat menjadi kandidat yang mendominasi calon presiden dari unsur TNI/Polri.
Direktur Eksekutif CSIIS, Moh Sholeh Basyari menyatakan dalam keterangan tertulis bahwa 25 persen responden memilih Prabowo Subianto sebagai mantan calon presiden dua pemilu sebelumnya.
“Posisi Prabowo bisa disebut stagnan. Electoral Prabowo Subianto juga tidak meningkat. Sebagian masjid dengan komunitas NU menjagokan Prabowo, tetapi secara mayoritas, jamaah masjid NU tidak sefrekuensi dengan pendiri Partai Gerindra itu,” tutur Basyari seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.
Baca Juga: Portugal Sahkan Undang-Undang yang Larang Pengusaha Hubungi Pekerjanya di Luar Jam Kerja
Di posisi selanjutnya, terdapat nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan mendapatkan 20 persen pilihan dari responden.
Basyari menegaskan bahwa posisi AHY mendapatkan jumlah responden yang tinggi, karena mendapatkan kharisma dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Basyari menjelaskan sejumlah masjid di perkotaan dengan dominan jamaah milenial mengidolakan AHY untuk maju capres 2024.
Baca Juga: Terpapar Covid-19, 3 Snow Leopard di Kebun Bintang di AS Dinyatakan Mati
Selanjutnya di peringkat ketiga terdapat nama Listyo Sigit Prabowo dengan jumlah 15 persen pilihan responden.
Basyari juga mengatakan apabila jenderal polisi tersebut cukup populer dan banyak dikenal karena pikiran, konsep maupun ide-idenya.
“Di antara sejumlah ide-ide Listyo Sigit dengan masuknya kitab kuning di lingkup Polri, refresh tentang tiga jenis polisi, restorative justice, serta responsnya yang cepat atas sejumlah pelanggaran yang dilakukan personil kepolisian di lapangan,” kata Basyari.
Pada posisi keempat terdapat Jenderal TNI Andika Perkasa dengan 15 persen pemilihan responden.
Baca Juga: Atta Halilintar Disebut Telah Maafkan Savas, Polres Jaksel Minta Masyarakat Hapus Konten Terkait
Jenderal TNI AD kelahiran Malang, Jawa Timur tersebut sangat popular di Masjid Sabilillah, masjid NU terbesar di Malang Raya.
“Selain itu, sejumlah nama dengan tingkat keterpilihan di bawah 10 persen yakni Gatot Nurmantyo, Tito Karnavian, dan Luhut Panjaitan,” kata Basyari.
Sebuah riset yang dilakukan oleh pihak CSIIS dilakukan serentak di Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, Malang, Bandung, Semarang, dan Solo.***