Tanggapi Kerusakan Alam di Kalimantan Akibat Deforestasi, Mardani Ali: Setop Isu Ibu Kota Baru

17 November 2021, 11:45 WIB
Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera. /Dok DPR

PR DEPOK – Belum lama ini Greenpeace mengungkapkan berdasarkan penelitian terbaru, deforestasi disebut mengancam kehidupan sebagai contoh Kabupaten Berau, Kalimantan Timur yang suhunya naik selama periode 2002-2018 akibat deforestasi.

Kerusakan alam yang terjadi akibat deforestasi kemudian ditanggapi oleh politisi PKS, Mardani Ali Sera.

Mardani Ali menyebut bahwa kerusakan alam akibat deforestasi membuat banjir semakin memprihatinkan.

Baca Juga: Jadi Penyanyi Solo dengan Tiket Penjualan Terbanyak Konser Streaming, Louis Tomlinson Pecahkan Rekor Dunia

 

Cuitan Mardani Ali soal kerusakan alam akibat deforestisasi. Twitter @MardaniAliSera

Kerusakan alam akibat deforestasi membuat banjir makin memprihatinkan, meluas dan lama surut, yg terdampak merata,” kata Mardani Ali melalui akun @MardaniAliSera sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-depok.com.

Menurut Mardani Ali, Kalimantan harus segera mendapat perhatian serius dari pemerintah.

Mardani Ali kemudian mengatakan bahwa saat ini isu ibu kota baru perlu dihentikan.

Baca Juga: Ungkap Kondisi Calon Buah Hati Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar, Azriel: Udah Punya Nama Bagus

Kalimantan perlu segera mendapat perhatian serius, lalu stop isu ibukota baru,” tuturnya.

Sebagai informasi, sekitar 600 hektare hutan yang berada di Gunung Mas, Kalimantan Tengah telah dialihfungsikan menjadi perkebunan singkong.

Areal ini merupakan pembukaan hutan seluas 33.750 hektare yang diperuntukkan sebagai food estate atau lumbung pangan.

Baca Juga: Anwar Abbas Kaget Farid Okbah Diringkus Densus 88, Ferdinand: karena Pemahamannya dengan yang Ditangkap Sama!

Ironisnya tanpa adanya kajian analisis dampak lingkungan, Kementerian Pertahanan membabat hutan Gunung Mas dan mengakibatkan enam desa terendam banjir.

Tidak sampai di situ saja, pembukaan hutan Gunung Mas berakibat pada terlepasnya emisi karbon yang berubah menjadi gas rumah kaca di atmosfer yang menyebabkan terjadinya krisis iklim.

Munculnya dampak krisis iklim ini membuat Greenpeace memberikan opsi agar pemerintah menjaga hutan-hutan yang tersisa di Indonesia.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Tags

Terkini

Terpopuler