PR DEPOK – Belum lama ini Greenpeace mengungkapkan berdasarkan penelitian terbaru, deforestasi disebut mengancam kehidupan sebagai contoh Kabupaten Berau, Kalimantan Timur yang suhunya naik selama periode 2002-2018 akibat deforestasi.
Kerusakan alam yang terjadi akibat deforestasi kemudian ditanggapi oleh politisi PKS, Mardani Ali Sera.
Mardani Ali menyebut bahwa kerusakan alam akibat deforestasi membuat banjir semakin memprihatinkan.
“Kerusakan alam akibat deforestasi membuat banjir makin memprihatinkan, meluas dan lama surut, yg terdampak merata,” kata Mardani Ali melalui akun @MardaniAliSera sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-depok.com.
Menurut Mardani Ali, Kalimantan harus segera mendapat perhatian serius dari pemerintah.
Mardani Ali kemudian mengatakan bahwa saat ini isu ibu kota baru perlu dihentikan.
Baca Juga: Ungkap Kondisi Calon Buah Hati Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar, Azriel: Udah Punya Nama Bagus
“Kalimantan perlu segera mendapat perhatian serius, lalu stop isu ibukota baru,” tuturnya.
Sebagai informasi, sekitar 600 hektare hutan yang berada di Gunung Mas, Kalimantan Tengah telah dialihfungsikan menjadi perkebunan singkong.
Areal ini merupakan pembukaan hutan seluas 33.750 hektare yang diperuntukkan sebagai food estate atau lumbung pangan.
Ironisnya tanpa adanya kajian analisis dampak lingkungan, Kementerian Pertahanan membabat hutan Gunung Mas dan mengakibatkan enam desa terendam banjir.
Tidak sampai di situ saja, pembukaan hutan Gunung Mas berakibat pada terlepasnya emisi karbon yang berubah menjadi gas rumah kaca di atmosfer yang menyebabkan terjadinya krisis iklim.
Munculnya dampak krisis iklim ini membuat Greenpeace memberikan opsi agar pemerintah menjaga hutan-hutan yang tersisa di Indonesia.***