Anwar Abbas Disebut Kerap Buat Gaduh, Mahfud MD: Kita Tak Bisa Larang Ia Ngomong, Orang Seperti Itu Diperlukan

20 November 2021, 09:55 WIB
Wakil Ketua Umum (Waketum) Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas. /Antara/

PR DEPOK - Wakil Ketua MUI, Anwar Abbas, akhir-akhir ini ramai diperbincangkan publik.

Terlebih, usai tertangkapnya oknum anggota Majelis Ulama Indonesia atau MUI oleh Densus 88 dengan dugaan terlibat terorisme.

Tak sedikit yang menilai bahwa pernyataan Anwar Abbas ini kerap membuat gaduh.

Baca Juga: Diundang Kemenkeu, Ini Kata Cinta Laura Soal Pendidikan Jadi Investasi Terkuat Indonesia

Terkait hal ini, Menko Polhukam RI, Mahfud MD, pun memberikan komentarnya.

Menurut Mahfud MD, tak ada yang bisa melarang Anwar Abbas untuk berbicara selagi ia tak melanggar hukum.

Ia mengatakan bahwa orang seperti Anwar Abbas justru diperlukan agar publik bisa melihat suatu persoalan dari perspektif lain.

Baca Juga: Tertarik Datangkan Federico Valverde, Manchester United Siapkan Dana hingga Rp1,1 Triliun

"Kita tak bisa melarang KH Anwar Abbas ngomong. Selama ini dia tak melanggar hukum. Orang spt KH Anwar Abbas diperlukan agar kita punya perspektif lain ttg masalah yg kita hadapi," ujar Mahfud MD, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari cuitan di akun Twitter pribadinya @mohmahfudmd.

Tak hanya itu, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu menilai Anwar Abbas sama halnya dengan Muhammad Said Didu.

Keduanya sama-sama kerap mengkritik pemerintah dengan caranya masing-masing.

Baca Juga: El Clasico Persib vs Persija: Maung Bandung Usung Misi Lanjutkan Tren Positif Saat Kontra Macan Kemayoran

Menurut Mahfud, orang seperti Said Didu dan Anwar Abbas ini diperlukan sebagai pembanding.

"Sama dgn Pak @msaid_didu suka ngritik dgn centil dan lucu. Kita perlu dia biar ada pembanding," katanya menambahkan.

Cuitan Mahfud MD. Tangkap layar Twitter @mohmahfudmd

Untuk diketahui, Anwar Abbas belum lama ini mengeluarkan pernyataan terkait penangkapan oknum anggota MUI oleh Densus 88.

Baca Juga: Indonesia Satu-Satunya Negara dengan Koleksi Gelar Tiap Sektor di Indonesia Masters

Menurut Anwar Abbas, ia memperkirakan bahwa semakin mendekati Pilpres 2024, maka akan semakin banyak ulama yang ditangkap dan menjadi korban.

Bahkan, ia mengatakan bahwa tak menutup kemungkinan bahwa dirinya akan ikut menjadi korban.

"Saya yakin menjelang tahun 2024 akan ada korban-korban lain, ulama yang akan jadi korban lain. Dan bisa bisa juga saya yang kena korban," tuturnya.

Baca Juga: Pekalongan Dilanda Banjir, Christ Wamea Kritik Ganjar Pranowo: kok Sibuk Teori dengan Teori Toleransi

Tak hanya itu, Anwar Abbas juga meminta agar Densus 88 tidak malah memberatkan tugas Jokowi dengan tindakan penangkapannya.

"Saya minta tolong lah pada Densus 88 ya, yangan memberatkan tugas Pak Jokowi. Karena menurut saya, tugas Pak Jokowi sebagai presiden sudah sangat berat," ujarnya.

"Ia dituduh macam-macam, seperti kriminalisasi ulama. Pertanyaan saya, tahu nggak Pak Jokowi tentang hal itu? Saya rasa Pak Jokowi tidak tahu," kata Waketum MUI itu.***

Editor: Annisa.Fauziah

Tags

Terkini

Terpopuler