Ketum MUI DKI Sebut Tak Ada Tawar-menawar Lawan Buzzer, Ferdinand: yang 10 M Gak Ditawarkan Sama Anies?

21 November 2021, 16:22 WIB
Mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean. /Twitter.com/@FerdinandHaean3./

PR DEPOK - Ketua Yayasan Keadilan Masyarakat Mandiri, Ferdinand Hutahaean turut menanggapi rencana MUI DKI Jakarta membentuk Cyber Army membela Anies Baswedan.

Sebelumnya, MUI DKI Jakarta, KH Munahar Muchtar mengatakan tidak ada tawar-menawar melawan buzzer atau orang-orang yang menghantam umat Islam dan menyerang Anies Baswedan.

Lantas, Ferdinand Hutahaean melontarkan sindiran kepada MUI DKI Jakarta dan Anies Baswedan melalui cuitan di akun Twitter pribadinya.

Baca Juga: Yenny Wahid Sebut Ancaman Terorisme Bisa Diatasi di Bawah Kepemimpinan Jenderal Andika Perkasa: Insya Allah

"Yang 10 M ngga ditawar kan sm Anies?" tutur Ferdinand Hutahaean seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Twitter @FerdinandHaean3.

Cuitan Ferdinand Hutahaean. Tangkap layar Twitter.com/@FerdinandHaean3.

Diketahui bersama, MUI DKI Jakarta DKI Jakarta akan membentuk cyber army untuk membela umat Islam, ulama dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di media sosial.

Menurut Ketum MUI DKI Jakarta, cyber army dibentuk melawan orang-orang yang menghantam umat Islam karena tugas MUI adalah Amar Ma'ruf Nahi Mungkar.

Baca Juga: Kamala Harris Jadi Wanita Pertama yang Menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat

Ia pun menegaskan agar MUI tidak usah takut untuk katakan yang haq itu haq karena jika sesuatu yang berhubungan dengan Alquran dan As-Sunnah tidak ada tawar menawar.

Hal tersebut ia tegaskan dalam Rapat Koordinasi Bidang Infokom se-DKI Jakarta di Hotel Bintang Wisata Mandiri pada Sabtu, 20 November 2021 lalu.

Munahar juga berharap  bidang Informasi dan komunikas MUI DKI Jakarta  bisa memerangi kejahatan untuk melawan para Buzzer yang dianggap telah meresahkan Umat Islam.

Baca Juga: Tengah Diguyur Hujan, Satu Marshal Sirkuit Mandalika Justru Asyik Bermain Botol Minuman

Ia menilai bahwa para buzzer ini telah menghantam ulama dan memecah-belah umat Islam.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Twitter @FerdinandHaean3

Tags

Terkini

Terpopuler