Luhut Akui Nasib Ekonomi Indonesia Bergantung ke China, Rocky Gerung: Akhirnya Mengerti RI Banyak Merugi

22 November 2021, 12:07 WIB
Menko Marivest RI, Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan bahwa nasib ekonomi Indonesia tak bisa lepas dari China. /Dok. Kemenko Marivest

PR DEPOK - Kondisi ekonomi Indonesia hingga saat ini masih dalam tahap pemulihan usai sempat merosot akibat pandemi Covid-19.

Terkait kondisi ekonomi Indonesia, Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, belum lama ini mengakui bahwa RI tergantung kepada China.

Menurut Luhut, nasib ekonomi Indonesia tidak bisa lepas dari China.

Baca Juga: Olivia Nathania Belum Selesai, Dilaporkan Kedua Kalinya atas Penipuan Investasi

Ia menuturkan bahwa kondisi perekonomian China akan berdampak pada ekonomi Indonesia.

Artinya, jika perekonomian China melambat, maka Indonesia pun akan mengalami hal yang sama.

Pernyataan Luhut Binsar Pandjaitan ini lantas ditanggapi oleh pengamat politik, Rocky Gerung.

Baca Juga: Ramai Tagar 'Bubarkan MUI', Shamsi Ali Beri Pembelaan: MUI Bukan Sekadar Produsen Fatwa

Dalam keterangannya, Rocky mengatakan bahwa lewa pernyataan tersebut, Luhut sebenarnya telah menyadari bahwa perdagangan dengan China sering merugikan Indonesia.

"Sinyal semacam ini yang akhirnya membatalkan seluruh arogansi dari pemerintah ini kan. Karena memilih untuk proxy dengan China dan nggak punya hitungan sebetulnya, secara stragetis apa untungnya?" ujarnya, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari kanal YouTube Rocky Gerung Official.

"Jadi yaudah sudah terjadi, sehingga Presiden pesimis dengan keadaan, Pak Luhut juga akhirnya mengerti bahwa perdagangan dengan China selama ini sebetulnya lebih banyak merugikan Indonesia dari segi geopolitik terutama, karena persekutuan dengan China sekaligus berarti blok untuk melawan Amerika," terangnya.

Baca Juga: 20 Link Twibbon Hari Guru Nasional 2021, Unggah Fotomu dan Pilih Desain Terkeren

Lebih lanjut, Rocky Gerung mengatakan bahwa hal tersebut merupakan kesalahan dalam menyusun strategi.

Pria yang juga seorang filsuf itu menyebut bahwa Jokowi pun sudah menyadari kesalahan tersebut.

Menurutnya, Jokowi sudah mengeluh tentang perekonomian yang memburuk dan daya serap China terhadap ekspor Indonesia juga turun.

Baca Juga: Link Nonton Hellbound, Drama Korea yang Saingi Popularitas Squid Game di Daftar Serial Populer Netflix

Tak hanya Luhut dan Jokowi, lanjut Rocky Gerung, Menteri Keuangan, Sri Mulyani pun menunjukkan gelagat yang sama terkait perekonomian Indonesia ini.

Namun, ia kemudian dibuat heran dengan sikap Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, yang justru masih sangat optimis tentang ekonomi Indonesia.

"Jadi bagaimana mungkin di dalam kabinet ada 2 psikologi, yang tiga orang menteri utamanya, (dan) Jokowi sendiri, Luhut dan Sri Mulyani pesimis, (tapi) Airlangga optimis, juga beberapa pejabat bank kan optimis, ini memusingkan investor dan dunia usaha untuk mengatur perencanaan tuh," tuturnya.

Baca Juga: Hasil NBA: Duet Maut Demar Derozan dan Zach Lavine Bawa Chicago Bulls Taklukkan New York Knicks 109-103

"Ini gilanya kabinet kita, di dalamnya sendiri berbeda pandangannya, yang satu pesimis, yang satu optimis," kata sang pengamat politik.

Ia lantas menilai bahwa seharusnya Jokowi menerangkan kepada dunia usaha apakah Indonesia saat ini pesimis atau optimis.***

Editor: Annisa.Fauziah

Sumber: YouTube Rocky Gerung Official

Tags

Terkini

Terpopuler